DENPASAR, BALIPOST.com – Konflik internal Republik Central Africa (RCA) berkepanjangan telah menelan korban jiwa dan materiil yang tidak sedikit. Menyikapi kondisi tersebut dibentuk United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic (MINUSCA) oleh PBB sebagai misi penjaga perdamaian dan mulai beroperasi pada 2014.
Polri sejak 2019 mengirim personelnya untuk bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian ke daerah yang terkenal sebagai salah satu penghasil intan terbaik di dunia ini. Peran personel Polri yang tergabung dalam Satgas Garuda Bhayangkara FPU Minusca ini memberikan dukungan operasi kemanusiaan, pengamanan aktif proses demokrasi dan pemilihan umum presiden dan legislatif, penegakan hukum dan perlindungan Hak Asasi Manusia.
Selain itu juga beperan aktif dalam perlucutan senjata terhadap kelompok-kelompok bersenjata yang kerap mengganggu stabilitas kamtibmas. Kabid Humas Polda Bali Kombes Syamsi, Jumat (27/8) menyampaikan, dari 140 personel INDO-FPU 2 Minusca ada lima orang personel terbaik Polda Bali, salah satunya Polwan, Briptu Dian Martina.
Briptu Dian merupakan anggota Den Gegana Satbrimob Polda Bali yang dalam misi ini bertugas sebagai pasukan support. Empat personel lainnya yaitu Iptu I Gusti Agung Eka Yudistira dan Bripka Lukman Hakim Briptu Omang Toby, anggota Satbrimob, serta Briptu Dedek Buana bertugas di SDM Polda Bali.
“Atas dedikasi mereka dalam menjaga perdamaian dunia, PBB menganugerahkan medali PBB sebagai penghargaan tertinggi,” ujarnya.
Penyematan medali PBB ini dilaksanakan bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-76 bertempat di Garuda Camp, M’Poko Bangui, RCA, oleh Mankeur Ndiaye yang kini menjabat sebagai representasi senior Sekjen PBB di Minusca (SRSG). Ia mengapresiasi kinerja kontingen Indonesia yang selalu menunjukan performa terbaik dalam bertugas.
“Tentu saja penghargaan ini mengharumkan nama Polri, khususnya Polda Bali di dunia internasional,” kata Syamsi.
Selain mengemban misi penjaga perdamaian dunia, mereka juga memperkenalkan seni dan budaya serta kuliner nusantara kepada kontingen dari negara lain maupun masyarakat setempat. Kontingen Indonesia ini dijadwalkan akan mengakhiri masa tugas di Afrika Tengah pada bulan September mendatang. Mereka akan digantikan pasukan pilihan yang saat ini sedang dilatih untuk mengemban misi yang sama selama satu tahun. (Kerta Negara/balipost)
Credit: Source link