JAKARTA, KRJOGJA.com – PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU) yang bergerak di sektor perunggasan (poultry) menetapkan harga saham perdana melalui skema Penawaran Umum Perdana atau _Initial Public Offering (IPO) di angka Rp180 per lembar saham. Sebagaimana diketahui, Perseroan menawarkan harga IPO antara Rp142 sampai Rp200 per lembar saham di pasar primer _(primary market).
Direktur Utama WMU, Ali Mas’adi, mengatakan dalam IPO ini Perseroan mengalokasi penjatahan saham untuk fixed allotment sebanyak 99% dan pooling allotment 1%. Dalam gelaran IPO ini, proporsi investor yang menyerap yakni investor institusi 69,5% dan ritel 30,5%. Seiring dengan _market_ yang di dominasi oleh pemain retail, saat ini diperlukan alokasi retail yang mencukupi dan juga untuk menjaga likuiditas di pasar sekunder.
“Saham IPO kami masih cukup diminati di tengah kondisi pasar yang masih challenging (menantang). Ditambah lagi IPO ini dilakukan pada awal tahun dan investor masih mengamati pergerakan pasar dan kondisi perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Sebagai korporasi yang terus tumbuh, Perseroan pun akan terus melebarkan sayap bisnisnya di sektor poultry,” begitu ditegaskan oleh Ali Mas’adi.
Ali Mas’adi menjelaskan WMU juga berupaya menjaga minat investor di pasar sekunder _(secondary market) menjadi lebih baik, dengan menurunkan total saham yang dilepas ke publik atau free float dari 35% menjadi 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. “Kami ingin menjaga performa saham di pasar sekunder tetap berjalan baik dan stabilitas demand terjaga,” jelas Ali Mas’adi.
Credit: Source link