JawaPos.com – Delapan organisasi yang tergabung dalam Aliansi untuk Pendidikan dan Keselamatan Anak (PKA) mengirimkam somasi terbuka kepada sejumlah petinggi negara perihal menolak pemerintah yang terus mendorong pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Salah satunya adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Petinggi negara lainnya adalah Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
“Saya menyampaikan penyesalan, keprihatinananya dan mungkin juga marah atas PTM terbatas, karena anak belum mendapat vaksin,” kata salah satu perwakilan organisasi Arek Lintang (Alit), Yuliati Umrah dalam telekonferensi pers, Jumat (3/9).
Mengingat dalam pemantauannya, banyaknya anak dari usia 7 sampai 15 tahun yang belum mendapatkan vaksin. Untuk itu, pemaksaan PTM terbatas dirasa akan membawa petaka.
“Walaupun uji coba, ini sama saja dengan ujicoba mereka bisa mati atau tidak mati. Ini menurut saya tindakan yang sangat nekat ya, karena anak-anak sangat rentan,” imbuh dia.
Menurutnya, para anak akan sulit bertahan dengan beban yang ada saat ini. Pertama beban untuk hidup di tengah pandemi dan juga beban untuk tumbuh.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link