JawaPos.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan percepatan transformasi ekonomi dengan memanfaatkan momentum krisis pandemi Covid-19. Sehingga, pertumbuhan ekonomi nasional tidak hanya bergantung pada konsumsi rumah tangga.
“Kita harus mampu mengubah ketergantungan pertumbuhan ekonomi. Dari sektor konsumsi kita transformasikan ke sektor produksi,” katanya dalam pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXI secara virtual, Selasa (31/8).
Menurutnya, hal itu dapat dilakukan melalui hilirisasi industri dalam mendongkrak perekonomi dalam jangka panjang.
“Misalnya nikel yang dalam 3 atau 4 tahun akan berubah menjadi barang jadi lithium baterai, baterai listrik, baterai mobil listrik. Begitu juga dengan bauksit, lalu kelapa sawit yang turunannya juga sangat banyak sekali,” tuturnya.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan transformasi sektor pertanian dari hulu ke hilir. Hal tersebut dapat dilakukan seperti diversifikasi pertanian, kelembagaan petani dengan modal klaster, badan usaha milik petani, dan koperasi.
Ia mengatakan, nilai tambah dari pasca panen perlu ditingkatkan dan akses pemasaran harus diperluas dengan menjalin kemitraan dengan industri. “Akses pembiayaan juga perlu dipermudah dan disederhanakan,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen. Konsumsi masyarakat menjadi penyumbang terbesar, yakni 55,07 persen. Sektor investasi menyumbang 29,86 persen, ekspor barang dan jasa 20,31 persen, impor barang dan jasa 19 persen, konsumsi pemerintah 8,51 persen, dan konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LPNRT) 1,26 persen.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link