Presiden Jokowi (Foto: Biro Pers Istana)
Jakarta, Jurnas.com – Presiden Jokowi mengingatkan, agar seluruh warga negara Indonesia tidak merasa paling agamis dan Pancasilais. Sebab, Indonesia sebagai negara demokrasi yang menjamin kebebasan dan menghargai hak setiap warga negara.
Demikian disampaikan Presiden Jokowi, dalam sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR-DPD, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8). Menurutnya, demokrasi menjamin kebebasan, namun kebebasan yang menghargai hak orang lain.
“Jangan ada yang merasa paling benar sendiri, dan yang lain dipersalahkan. Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri. Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri,” kata Jokowi.
Sebab, kata Jokowi, semua yang merasa paling benar dan memaksakan kehendak, hal itu yang biasanya tidak benar.
Menurutnya, bangsa Indonesia menjunjung tinggi kebersamaan serta penuh toleransi. Hal itu sebagai bukti bahwa krisis akibat pandemi Covid-19 dapat diatasi dengan baik.
“Kita beruntung bahwa mayoritas rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, menjunjung tinggi kebersamaan dan persatuan, penuh toleransi dan saling peduli, sehingga masa-masa sulit sekarang ini bisa kita tangani secara baik,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa untuk melakukan lompatan besar dan mengambil momentum dari krisis akibat pandemi Covid-19.
“Target kita saat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis. Langkah kita adalah melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis yang saat ini sedang terjadi,” terang Jokowi.
TAGS : Presiden Jokowi Sidang Tahunan MPR Pidato Presiden
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/77049/Jokowi-Jangan-Ada-Merasa-Paling-Agamis-dan-Pancasilais/