Warga terlihat menggunakan masker saat melakukan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek di Stasiun Kereta Api Barat Beijing di Beijing pada 24 Januari 2020. (Foto: AFP)
Beijing, Jurnas.com – Otoritas China kembali mengumumkan 15 orang tewas di provinsi di pusat wabah koronavirus mematikan yang kini sudah menginfeksi lebih dari 1.000 orang secara global.
Komisi Kesehatan Provinsi Hubei mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Sabtu (25/1) pagi, 180 kasus baru dilaporkan pada akhir Jumat, sehingga jumlah total pasien yang dikonfirmasi di provinsi tersebut adalah 752.
Semua 15 kematian yang dilaporkan oleh komisi terjadi di Wuhan, ibukota provinsi dan pusat wabah yang berada di karantina secara virtual untuk menahan penyebaran virus tersebut lebih lanjut.
Belum ada data tingkat nasional baru yang tersedia dari otoritas China. Komisi Kesehatan Nasional pada hari Jumat (24/1) telah mengkonfirmasi 830 kasus.
Sebagian besar kasus dan 41 kematian yang dikonfirmasi sampai saat ini terjadi di China. Virus ini juga sudah terdeteksi di Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal, Prancis, dan Amerika Serikat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan status coronavirus darurat baru di China, belum darurat internasional. Virus ini terus menyebar secara global. Otoritas Prancis melaporkan kasus pertama yang dikonfirmasi di Eropa pada Jumat malam.
Wuhan, sebuah kota berpenduduk 11 juta di pusat wabah, berada dalam kuncian virtual. Hampir semua penerbangan di bandara Wuhan dibatalkan dan pos pemeriksaan memblokir jalan utama yang mengarah ke luar kota.
Pihak berwenang sejak itu memberlakukan penguncian serupa di lebih dari 10 kota di dekat Wuhan sebagai bagian dari upaya penahanan yang berkelanjutan.
Ketika Wuhan memasuki isolasi, apotek mulai kehabisan persediaan dan rumah sakit dibanjiri oleh penduduk yang gelisah. Kota itu bergegas untuk membangun rumah sakit 1.000 tempat tidur pada awal pekan ini.
Coronavirus yang baru diidentifikasi sudah menciptakan alarm karena masih banyak yang tidak diketahui yang mengelilinginya, seperti seberapa berbahayanya dan betapa mudahnya menyebar di antara manusia. Virus ini dapat menyebabkan pneumonia, yang mematikan dalam beberapa kasus.
WHO mengatakan, gejalanya meliputi demam, sulit bernapas dan batuk. Sebagian besar kematian terjadi pada pasien usia lanjut, banyak dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya.
Bandara di seluruh dunia meningkatkan penyaringan penumpang dari Tiongkok, meskipun beberapa pejabat kesehatan dan para ahli mempertanyakan keefektifan penyaringan dan penguncian tersebut. Gejala virus ini juga mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, menambah kesulitan dalam skrining.
Otoritas kesehatan Hubei mengatakan ada 658 pasien yang terkena virus dalam perawatan medis, 57 di antaranya sakit kritis.
TAGS : Virus Corona Virus Misterius Negara ASIA Negara China
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/66310/Jumlah-Tewas-Akibat-Virus-Korona-di-China-Naik-Jadi-41-Orang/