JawaPos.com – Produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III diprediksi masih berada di zona negatif, meski membaik dari triwulan sebelumnya, yaitu menjadi kisaran -3 persen. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan prediksi ini, Senin (2/11).
Angka serupa juga diramalkan oleh Direktur riset lembaga kajian ekonomi Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah. “Pertumbuhan ekonomi triwulan III, saya perkirakan kembali minus di kisaran 3 persen. Tetap minus tetapi lebih baik dibandingkan triwulan II,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (3/11).
Piter menjelaskan perbaikan pertumbuhan ekonomi triwulan III didorong oleh adanya pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta realisasi bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yang cukup maksimal. Menurutnya, melalui pelonggaran PSBB serta berbagai bansos tersebut mampu membantu untuk menahan penurunan konsumsi rumah tangga yang cukup dalam pada kuartal II.
“Meskipun masih tumbuh negatif tapi konsumsi sedikit lebih baik dibandingkan triwulan II,” ujarnya.
Meski demikian, ia menegaskan perbaikan triwulan III tidak dapat dijadikan acuan bahwa akan terjadi pemulihan ekonomi dalam waktu singkat di kuartal IV, misalnya. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi sepenuhnya dipengaruhi oleh perkembangan kasus Covid-19.
Piter memperkirakan, meskipun pertumbuhan triwulan III membaik, namun jika kasus Covid-19 semakin tinggi dan harus ditetapkan kebijakan PSBB, maka ekonomi akan kembali turun pada akhir tahun. “Meskipun triwulan III membaik tapi kalau pandeminya memburuk dan memaksa pengetatan PSBB pada triwulan IV maka pertumbuhan ekonomi akan kembali menurun,” katanya.
Credit: Source link