DENPASAR, BALIPOST.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menghadirkan Program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) untuk tahun 2024. Program ini, yang telah memasuki edisi keempatnya, diperkaya dengan inovasi dan penambahan subsektor ekonomi kreatif, termasuk subsektor gim.
Di 2024, AKI akan melibatkan tujuh subsektor ekraf, yaitu kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, musik, film, dan gim. Dalam edisi tahun ini, AKI menargetkan pendaftaran dari 10.000 pelaku ekonomi kreatif, yang nantinya akan diseleksi untuk mendapatkan 360 peserta dari 12 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia.
Denpasar merupakan salah satu kota yang akan disasar. Sedangkan Kota Bekasi terpilih sebagai lokasi awal pelaksanaan AKI 2024. Lokasi lainnya adalah Serang, Singkawang, Magelang, Blitar, Palu, Toba, Ternate, Tanjung Pinang, Labuan Bajo, dan Merauke.
Menteri Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan AKI akan hadir dengan inovasi baru. Dimana adanya keterlibatan subsektor ekonomi kreatif tambahan seperti gim. Sehingga tahun 2024, terdapat tujuh subsektor ekraf yang terlibat didalamnya yakni kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, musik, film, serta gim.
Salah satu peserta AKI 2022, Egg Royale mengaku usai mengikuti pendidikan dan pameran AKI, mencatat peningkatan omzet sebesar 15-20 persen. Pengalaman serupa juga dialami oleh Bitata Food juga mencatat kenaikan omzet hingga 30 persen pasca pameran. Saat ini, Bitata Food bahkan sedang dalam tahap pengembangan untuk membuka toko offline di Aceh.
Yudiana, pemilik HOMLIV dan alumni AKI 2022, mengaku pembinaan dan pameran telah meningkatkan pengenalan merek Homliv yang ia dirikan, terutama di pasar lokal. Kini, HOMLIV telah menyebar ke lebih dari 400 outlet di seluruh Indonesia.
Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Hanna Suryana Hasri, pemilik Saladin dan alumni AKI 2022. Ia menekankan bahwa meskipun pendidikan telah berakhir, namun bimbingan dari para mentor terhadapnya terus berlanjut. Hanna berharap semakin banyak UMKM yang dapat terlibat dan mendapatkan manfaat pendidikan UMKM ini. (Citta Maya/balipost)
Credit: Source link