JawaPos.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengakui bahwa sebenarnya Indonesia sudah dapat disebut resesi. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, kondisi ini terjadi lantaran perekonomian RI terus melambat sejak kuartal-I tahun ini.
“Kalau (ditanya apa sudah) resesi, kita sudah resesi. Bahkan perlambatannya sudah terjadi pada kuartal-I,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (25/9).
Ia menjelaskan, resesi sendiri diartikan sebagai kondisi perekonomian suatu negara yang terus negatif selama dua kuartal berturut-turut. Bahkan jika perlambatan sudah berlangsung dalam waktu lama, maka bisa dikatakan juga sebagai resesi.
Febrio menjelaskan, rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam kurun 10 tahun terakhir adalah lima persen. Sementara pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi sudah jauh berada di bawah lima persen, karena pada kuartal-I sebesar 2,97 persen dan kuartal-II -5,32 persen.
“Wajar setiap tahun expect pertumbuhan ekonomi lima persen. Begitu ada pertumbuhan ekonomi di bawah lima persen pada dua kuartal, jadi pertanyaan buat kita, itu perlambatan ekonomi apakah terjadi berkepanjangan?” jelasnya.
Meskipun demikian, pihaknya berharap pertumbuhan ekonomi bisa membaik jelang akhir tahun. Sehingga, diharapkan ekonomi pada tahun depan bisa sesuai target antara 4,5-5,5 persen.
“Bukan tanpa kerja keras, itu harus kita lakukan dan siapkan ke arah sana agar perekonomian pulih dan tenaga kerja pulih,” tukasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link