TANJUNGPINANG, BALIPOST.com – Pelaksanaan kegiatan Flying Adventures/petualangan terbang di kawasan Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang pada bulan Juli 2022 menjadikan Provinsi Kepulauan Riau sebagai pelopor Private Air Tourism di Indonesia.
Hal itu ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT. Aviasi Solusi Prima, Flybest Aviation Indonesia, yang merupakan pengembangan dari Sekolah Pilot Flybest Flight Academy di Batam dan Tanjung Pinang, dengan Aviation Hub Singapura di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang.
“Semoga dengan adanya kesepakatan ini dapat menumbuhkembangkan dan memperkaya pariwisata di Indonesia, khususnya Kepri dalam bidang penerbangan,” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Kepri Luki Zaiman Prawira usai menyaksikan penandatangan MoU tersebut, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (/12).
Luki berharap dengan dijadikannya Kepri sebagai pelopor Private Air Tourism atau wisata udara swasta di Indonesia akan semakin memperkuat sektor ekonomi yang saat ini sedang bangkit.
Menurutnya dalam rangka meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan potensi yang belum dikelola dengan baik serta pengembangan pariwisata yang berdaya saing di pasar nasional dan internasional, maka akan memberikan peluang besar untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. “Sektor pariwisata akan meningkatkan daya saing Kepri dengan memanfaatkan potensi yang selama ini belum dikelola dengan optimal, salah satunya adalah potensi maritim,” ujarnya.
Adapun MoU ini, katanya, meliputi kerjasama antar klub terbang untuk pemasaran dan pelaksanaan petualangan paket terbang di Kepri yang mengkombinasikan antara penerbangan pribadi dan aktivitas petualangan/minat khusus, seperti menyelam, pelayaran, trekking, memancing, hingga bersepeda.
Selain itu, juga menjadikan Flybest Flight Academy sebagai satelit dari Seletar Flight Academy yang merupakan markas Aviation Hub untuk pelatihan pilot, serta pengembangan fasilitas perawatan pesawat (MRO) untuk penerbangan umum di Kepri.
Sementara, Direktur Utama PT. Aviasi Solusi Prima Daryanto Sadewo mengungkapkan MoU ini merupakan upaya untuk bersama-sama mengembangkan atraksi wisata baru di Kepri yang 96 persen wilayahnya adalah air, yaitu wisata air, petualangan terbang keliling pulau di Kepri.
“Ini merupakan upaya Flybest untuk berpartisipasi aktif mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia dimulai dari Kepri, sekaligus mempromosikan potensi aktivitas penerbangan umum bagi negara kepulauan Indonesia untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang memiliki potensi wisata petualang,” ujar Daryanto.
Menurut Daryanto pesawat-pesawat penerbangan ini pada umumnya diterbangkan secara pribadi, dengan empat hingga sembilan tempat duduk, dapat melandas di lapangan terbang yang minimal, maupun air (pesawat amfibi/pesawat terbang air).
“Atraksi ini membuka kesempatan pesawat-pesawat pribadi beregistrasi asing seperti yacht dalam wisata bahari, untuk terbang di wilayah Indonesia menuju destinasi wisata tanpa menggunakan penerbangan komersial,” tuturnya.
Setelah acara penandatangan MoU, pesawat pribadi Aviation Hub dan dua pesawat Flybest Aviation, langsung melaksanakan penerbangan wisata menuju Kabupaten Lingga, Kepri. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link