JawaPos.com – Sebagian pasangan memiliki rintangan dan tantangan. Salah satunya menyangkut kesetiaan. Di era digital saat ini, peluang tak setia lebih rentan terjadi.
Dilansir dari Marie Claire, Senin (26/10), penelitian di Inggris menyebutkan hampir setengah (45 persen) pria mengakui bahwa mereka pernah selingkuh setidaknya sekali seumur hidup. Demikian pula, seperlima (21 persen) perempuan pernah diselingkuhi.
Tak harus melulu selingkuh fisik. Sebab, ada pula perselingkuhan emosional, misalnya ketika seseorang bersikap merayu, romantis atau genit di belakang pasangannya. Batasan antara obrolan, sikap ramah, dan perselingkuhan emosional memang sulit dibedakan.
Pakar hubungan dan psikolog menjelaskan apa saja fase-fase selingkuh secara fisik maupun emosional. Hal ini penting diketahui untuk mendeteksi pasangan yang tak setia.
“Penting untuk disadari bahwa perasaan bisa datang dan pergi, dan Anda akan melalui tahapan yang berbeda. Beberapa mungkin merasa sangat kontradiktif, misalnya marah dan frustrasi,” kata Pakar Hubungan Kate Moyle untuk LELO.
“Maka penting untuk memberi diri ruang untuk perasaan. Jangan salahkan diri sendiri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri,” kata Kate.
Dalam terapi, Kate mengatakan bahwa kadang-kadang seseorang merasa kehilangan nyawa dalam hubungannya atau gairah. Maka ada 7 fase yang terjadi saat pasangan selingkuh, yakni syok, penyangkalan, marah, menyalahkan, tawar-menawar, depresi, dan menerima.
“Pada tahap awal perpisahan, ini akan sangat hancur dan berduka. Anda benar-benar akan berduka atas kehilangan mantan pasangan,” kata Psikolog dan Pendiri Klinik Psikologi Internasional Dr Martine Paglia.
Menurutnya saat-saat paling sulit adalah saat ketika Anda mengetahui pasangan berselingkuh. Maka kesedihan adalah reaksi yang wajar dan normal.
“Anda akan memikirkan tentang waktu yang dihabiskan bersama, hal-hal yang telah dilakukan, pengalaman yang Anda bagi satu sama lain, dan sebagainya. Anda mungkin akan mulai merasa bersalah dan sedih. Ini normal dan akan dilalui oleh setiap pasangan yang mengalaminya,” jelas Martine.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link