JawaPos.com – Sejumlah penyangga atap tampak porak-poranda lantaran ambrol. Plafon atau eternitnya terlihat menganga. Kondisi itu membuat lampu-lampu dan kabel lepas dari pengaitnya.
Sebagaimana dilaporkan Jawa Pos Radar Jember, kerusakan di lantai 3 Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Jember (Unej) itu terdapat di dua titik. Kerusakan terparah ada di ruang konservasi gigi. Sementara itu, sisanya berada tak jauh dari lokasi pertama. Diduga, bangunan milik Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unej tersebut ambrol karena dihantam gempa pada Sabtu lalu (10/4). ”Ini sudah dibersihkan. Kemarin pasca kejadian kotor dari reruntuhan bangunan di atas itu,” kata salah seorang petugas di ruangan tersebut yang enggan disebutkan namanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubbaghumas Unej Rokhmad Hidayanto membenarkan adanya peristiwa itu. Menurut dia, saat kejadian, jam operasional RSGM saat itu memang tengah libur. ”Jam operasionalnya hanya Senin sampai Jumat. Sabtu libur,” jelas Rokhmad kepada Jawa Pos Radar Jember kemarin (12/4).
Di Kabupaten Malang, sebagaimana dilaporkan Jawa Pos Radar Malang, selain merusak rumah-rumah warga, gempa yang terjadi Sabtu lalu (10/4) mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum (fasum). Beberapa masjid, gereja, pura, dan sekolah juga dilaporkan rusak. Contohnya, Musala Al Muttaqin yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit. Meski halaman musala itu rusak dan beberapa bagian temboknya retak, warga tetap menggunakannya untuk salat Tarawih tadi malam.
Upaya perbaikan terhadap fasum-fasum itu kini mulai disusun Pemkab Malang. Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah menyiapkan dana belanja tidak terduga (BTT) Rp 6,5 miliar. Dia menyebutkan, anggaran itu bakal dikeluarkan ketika sudah ada kepastian bahwa pemerintah pusat tak memberikan bantuan. ”Kami lihat dahulu dari pusat (sikapnya bagaimana). Nanti kalau memang perlu (tambahan) dari APBD, akan kami gelontorkan,” kata Sanusi seusai rapat koordinasi tanggap bencana di Pendapa Kabupaten Malang kemarin.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, Presiden Joko Widodo menginginkan recovery bangunan rumah selesai dalam dua bulan ke depan. Keinginan itu disampaikan pada rakor bersama secara virtual.
Khofifah mengatakan, harapan tersebut bisa terwujud asal data dari warga lengkap. ”Karena itu, saya selalu menekankan agar inventarisasi dan identifikasi ini segera tuntas,” ungkap Khofifah yang bersama rombongan kemarin mengunjungi daerah terdampak gempa di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Lumajang.
Mantan menteri sosial itu juga meminta aparat desa transparan. Data warga dipajang di balai desa. Jadi, warga bisa melihat apakah nama mereka sudah masuk daftar tersebut. Lalu, antarwarga bisa saling mengecek kebenaran kondisi dan status rumahnya.
Dari Jakarta, pemerintah menyiapkan skema bantuan stimulan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa yang mengguncang Jatim Sabtu lalu (10/4). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memberikan dana stimulan dengan kategori rusak ringan (RR) Rp 10 juta, rusak sedang (RS) Rp 25 juta, dan rusak berat (RB) Rp 50 juta.
Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan, demi mempercepat perbaikan, BNPB meminta perangkat daerah setempat untuk melakukan pendataan dan melaporkan sesuai dengan data yang benar. ”Rumah warga yang rusak ringan dan rusak sedang bisa diperbaiki dengan cara pemerintah daerah memberikan usulan kepada BNPB dengan nama dan alamat yang akurat,” kata Doni.
Baca juga: Cegah Penularan Covid, Tenda Pengungsi Gempa Diganti Uang Sewa
Sementara itu, data warga yang rumahnya rusak berat akan dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat perbaikan. Doni juga berpesan agar warga tetap tenang dan tidak panik.
Program-program pemerintah kabupaten/kota atau provinsi yang dibantu BNPB, BMKG, Basarnas, TNI/Polri, dan tim gabungan lainnya harus sering dilakukan sebagai bagian dari kesiapsiagaan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Ilham Safutra
Reporter : mau/rus/fik/by/riq/tau/c19/ttg
Credit: Source link