JawaPos.com–Anggota Komisi VI DPR Hendrik Lewerissa mengapresiasi perjuangan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Menteri berhasil realisasikan investasi sesuai target sebesar Rp 1.200 triliun.
”Bahkan kabarnya melampaui target. Memang dalam beberapa kali rapat dengan pendapat atau pun rapat kerja dengan Kementerian Investasi, Menteri Investasi dan Kepala BKPM Pak Bahlil menyampaikan rapat ke Komisi VI ya target investasi 2022 terealisasi,” ujar Hendrik, Sabtu (14/1).
”Terutama disampaikan kepada kami bahwa target itu tercapai terlampaui. Nah kalau itu target itu terlampaui berarti sesuatu yang positif harus kita apresiet dong,” imbuh dia.
Menurut dia, realisasi target investasi bukan sekadar angka statistik. Tapi yang lebih penting adalah realisasi investasi itu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
”Dirasakan terutama dalam menggerakkan roda ekonomi memacu pertumbuhan ekonomi nasional terus menyerap tenaga kerja dan tentu saja memberi pendapatan bagi negara yaitu yang paling penting,” ucap Hendrik Lewerissa.
”Jika realisasi investasi itu dia paralel dengan parameter-parameter yang tadi saya sampaikan maka tentu saya ya, kita harus menyambut positif fakta itu,” sambung Hendrik.
Dia juga mengapresiasi berdasar paparan Bahlil menyampaikan investasi pada 2022, presentasinya sebagian besar masuk ke luar Pulau Jawa yang menunjukkan hal yang positif bagi pemerataan ekonomi di Indonesia, tidak lagi hanya berfokus di Jawa.
”Yang kedua sebagai wakil rakyat dari Maluku di DPR, saya juga berdasar paparan dari Menteri Investasi bahwa ternyata realisasi investasi Indonesia pada 2022 itu dari sisi presentasi itu lebih banyak justru di luar Pulau Jawa itu sesuatu yang positif,” ungkap Hendrik Lewerissa.
”Artinya investasi cenderung mulai merata dan kalau itu menjadi indikasinya faktor ekonomi. Tentu ini mengindikasikan bahwa syarat-syarat yang membuat iklim atau atmosfer investasi itu menjadi positif itu sudah dipenuhi,” jelas Hendrik.
Politikus Gerindra itu mengatakan, kesiapan infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) yang cakap dan pemerintah daerah yang melayani menjadi salah satu faktor pendorong masuknya investasi ke Indonesia.
”Seperti infrastruktur, ketersediaan pekerja yang mempunyai skill, regulasi yang cenderung tetap, aparatur yang melayani, dan kondusif, itu kan indikasinya,” papar Hendrik Lewerissa.
Hendrik berpendapat, investor tidak akan mau menanamkan investasinya ke wilayah yang tidak memiliki iklim ramah investasi. ”Kalau itu bermasalah tentu investor-investor juga akan berpikir dua kali untuk menanamkan modalnya di daerah-daerah yang tidak memenuhi persyaratan atau daerah-daerah yang iklim investasinya itu tidak favorit,” terang Hendrik Lewerissa.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi di Tanah Air pada 2022 akan mencapai target. Bahkan secara angka akan melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 1.200 triliun.
”Insya Allah target investasi di 2022 akan mencapai target, bahkan akan kemungkinan besar lebih, tapi angkanya dan breakdown-nya akan dijelaskan nanti pada saat rilis resmi Kementerian Investasi,” ucap Bahlil dalam keterangan pers, usai mengikuti rapat terbatas mengenai Evaluasi Capaian Investasi Tahun 2022 dan Target 2023 yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (11/1).
Pada 2022, Indonesia menargetkan menggaet investasi sebesar Rp 1.200 triliun sementara untuk 2023 ditargetkan sebesar Rp 1.400 triliun.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Credit: Source link