Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno
Jakarta – Belum lama ini publik pecinta film di Indonesia sempat dibuat heboh dengan polemik dari film Anak-Anak berjudul Naura dan Genk Juara yang dianggap mendiskreditkan pemeluk agama tertentu.
Polemik tersebut telah mendapat penjelasan dari Ketua Lembaga Sensor Film, Ahmad Yani yang menegaskan, tak relevan film Naura ini dikaitkan dengan isu mendiskreditkan agama tertentu.
“Saya mendukung sikap dari Lembaga Sensor Film ini karena saya pikir kebebasan berkreasi dan berekspresi adalah hak anak bangsa. Apalagi ini kreasi film,” kata Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno di Jakarta, Kamis (23/11).
Menurutnya, film musikal ini lebih kepada kerja sama, kekompakan, dan keberanian. Banyak hal positif yang mendidik dan pengetahuan di dalam film tersebut.
“Saat menonton film itu, saya lebih melihat hal-hal yang positif sekaligus menghibur. Sama sekali tidak berpikir hal yang negatif seperti itu. Tuduhan itu mengada-ada,” katanya.
Kata Puti, jika ingin mengimbangi wacana sebaiknya dibuat film yang lebih bagus lagi terutama untuk anak-anak. Contohnya, selain Naura dan Gank Juara, beberapa waktu lalu Puti mengaku melihat cuplikan film kartun animasi judulnya knight kris.
“Semua animatornya asli anak-anak muda Indonesia. saya kira itu lebih sehat dalam iklim yang kompetitif untuk perkembangan karakter peradaban bangsa,” jelas Puti.
Dikatakan, Naura sama seperti halnya dulu Sherina, adalah penyanyi anak yang inspiratif, di tengah kelangkaan penyanyi cilik saat ini. Lagu-lagunya edukatif, membangun kesadaran berbuat baik, budi pekerti, cinta alam, cinta Indonesia dan cinta Tuhan.
Ia mengatakan, jangan mempersempit pandangan akan nilai agama yang berujung dengan mematikan kreativitas karya-karya anak bangsa. Semua agama mengajarkan kebaikan apalagi Islam yang mengajarkan perdamaian dan saling menghargai.
“Kita perlu menjadi penonton kritis tetapi juga penting sebagai orang tua dan orang dewasa yang bijaksana mengapresiasi kreativitas dan potensi anak bangsa,” katanya.
Dalam pernyataan resmi LSF, Film Naura dan Genk Juara merupakan film musikal (seperti Petualangan Sherina). Berkisah tentang rombongan anak-anak sekolah yang cerdas dan kreatif yang berkegiatan di sebuah hutan konservasi.
Di tengah kegiatan itu ada 3tiga orang penjahat yang melakukan pencurian hewan dari kandang konservasi yang ternyata didalangi si petugas penjaga konservasi itu sendiri.
Tiga orang penjahatnya bercambang dan bertampilan agak kasar, sebagaimana layaknya tampilan penjahat pada umumnya. Satu di antaranya memakai celana pendek bukan celana cingkrang. Oleh karena itu jauhlah dari gambaran saudara-saudara kita yang sering dipandang sebagai radikal teroris, karena jenggot dan model celananya.
TAGS : Komisi X DPR Puti Guntur Soekarno
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin