JawaPos.com – Pergerakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) awal pekan ini berpotensi melemah disebabkan oleh geopolitik global. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini posisi rupiah ada di level Rp 14.359 per dolar AS.
Analis keuangan Ariston Tjendra mengatakan, isu geopolitik global, dalam hal ini kemungkinan terjadinya perang di wilayah perbatasan Rusia dan Ukraina memicu kekhawatiran para investor pasar terhadap pasar uang.
“Rupiah kemungkinan bisa melemah terhadap dolar AS hari ini,” kata Ariston kepada JawaPos.com, Senin (14/2).
Ariston menyebut, pada akhir pekan lalu pemerintah AS memberikan peringatan ke warganya yang tinggal di Ukraina untuk segera meninggalkan negara tersebut karena Rusia akan segera menyerang Ukraina. Jika Rusia menyerang Ukraina, kemungkinan perang bisa membesar karena perang tersebut akan melibatkan negara-negara NATO.
“Perang besar akan mendorong pelemahan ekonomi global,” ucapnya.
Selain itu, penyebab pelemahan rupiah lainnya adalah kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi. Kenaikan inflasi yang berlebihan juga akan menekan pertumbuhan ekonomi. “Harga minyak mentah yang terus naik karena kekhawatiran terjadinya perang, ikut menyumbang kenaikan inflasi global,” imbuhnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link