Bendera kebangsaan Korea Utara (L), Korea Selatan dan Amerika Serikat (Foto: Yonhap News)
Seoul – Pemerintah Korea Selatan memasukkan daftar hitam (blacklist) 18 pejabat perbankan Korea Utara. Di antara nama-nama yang diposting di gazette resmi Seoul adalah kepala pemerintah dan pejabat peringkat lima bank Korea Utara yang ditempatkan di negara-negara di luar negeri seperti China, Rusia dan Libya.
“Orang-orang tersebut bekerja di luar negeri, mewakili bank-bank Korea Utara dan terlibat dalam penyediaan uang yang dibutuhkan untuk mengembangkan senjata pemusnah massal,” kata pejabat kementerian luar negeri Korea Selatan, dilansir Yonhap, Senin (6/11)
Sanksi tersebut kemungkinan akan bersifat simbolis karena tidak akan ada dampak praktis karena semua transaksi dilarang selama bertahun-tahun antara kedua Korea. Ke 18 orang tersebut sudah masuk dalam daftar hitam yang diumumkan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat pada bulan September.
Pemerintah masih berharap bahwa sanksi sepihaknya akan membantu mencega uang ke Pyongyang yang dapat digunakan untuk memajukan senjata pemusnah massal dan sekaligus jadi peringat bahaya melakukan transaksi dengan orang-orang yang masuk daftar hitam tersebut.
Individu dalam daftar termasuk Kang Min, perwakilan dari Korea Daesong Bank di China; Ri Un-song, perwakilan dari Korea United Development Bank di Rusia; dan Ku Ja-hyong, wakil kepala Bank Perdagangan Luar Negeri Republik Rakyat Demokratik Korea.
Ia juga berharap agar aksi terbaru ini dapat mempercepat upaya global untuk menerapkan sanksi yang ada yang telah diberlakukan terhadap Korea Utara.
Sanksi sepihak Seoul diumumkan sehari sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Korea Selatan pada Selasa (7/11). Trump akan tinggal selama dua untuk mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Korea Utara dan ancaman nuklirnya yang terus berkembang akan menjadi agenda utama dalam perundingan mereka.
Pada Minggu (5/11), Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha dan rekannya dari Amerika Serikat Rex Tillerson melakukan diskusi via telepon untuk menyempurnakan persiapan pertemuan yang akan datang antara para pemimpin mereka. Keduanya berharap dapat menyelesaikan Jalan buntu nuklir Korea Utara
Kementerian unifikasi Korea Selatan mengatakan, langkah Seoul diperkirakan akan membantu memotong sumber mata uang asing yang dapat membantu pengembangan senjata Korea Utara.
“Sanksi tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang risiko dari perdagangan dengan Korea Utara. Mereka juga cenderung mendorong masyarakat internasional untuk mencegah bisnis yang meragukan ke Utara dan berhati-hati dengan perdagangan semacam itu,” kata Baik Tae-hyun dalam konferensi pers reguler.
TAGS : Korea Selatan Korea Utara Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24326/Korsel-Blacklist-18-Pejabat-Perbankan-Korut/