Ilustrasi pengguna Twitter
Jakarta – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong manajemen sosial media Twitter untuk memaksimalkan literasi kepada masyarakat, termasuk pada anak-anak. Sehingga, dapat menggunakan twitter secara sehat positif dan memiliki nilai edukatif.
Hal itu disampaikan Ketua KPAI, Susanto ketika menyebarnya video “gay kids” yang terkuak oleh Polda Metro Jaya. Dan KPAI, katanya, menyesalkan kejadian itu dan telah mengundang manajemen twitter.
“Hal ini dalam rangka menindaklanjuti terkuaknya kasus video `gay kids` oleh Polda Metro Jaya disampaikan bahwa dalam satu promosi penyebaran konten video sebanyak 750 ribu melalui twitter,” kata Ketua KPAI, Susanto di Kantor KPAI di Jakarta, Jumat.
KPAI melakukan klarifikasi terkait penyebaran video “gay kids” tersebut, dan telah mendapatkan informasi bahwa video yang dimaksud telah di-“suspend” seketika setelah pihak manajemen twitter mendapatkan laporan, ucapnya.
“Selama ini, proteksi anak dari berbagai konten negatif termasuk pornografi, kekerasan dan kejahatan seksual di twitter telah mendapatkan atensi dan mekanisme khusus,” tutur Susanto.
Namun, dalam pelaksanaannya masih berbasis laporan dan “user” diharapkan mengikuti “Code of Conduct” yang telah ditetapkan oleh twitter. :Dengan sistem yang demikian, KPAI merekomendasikan agar manajemen twitter melakukan inovasi dan perbaikan sistem yang senapas dengan norma perlindungan anak dan tidak menunggu laporan,” ujarnya.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/22158/KPAI-Panggil-Twitter-Terkait-Gay-Kids/