Rex Tillerson (Foto: Getty Images)
Doha – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, mengatakan Arab Saudi tidak bersedia melakukan perundingan langsung untuk menyelesaikan krisis diplomatik Teluk.
Para diplomat tersebut memberikan komentar pada Minggu (22/10) saat Tillerson berkunjung ke Qatar, di mana ia tiba berhenti di Arab Saudi sebagai bagian terobosan baru untuk mengakhiri perselisihan di negara itu selama berbulan-bulan.
Dalam konferensi pers bersama dengan Mohammed bin Abdulrahman di ibukota Qatar, Doha, Tillerson mengatakan bahwa ia tidak berharap Arab Saudi bersedia mendiskusikan krisis tersebut.
“Dalam pertemuan itu, saya dengan Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, memintanya untuk ikut terlibat dalam dialog. Namun, tidak ada indikasi kuat bahwa partai itu siap untuk berdialog,” kata Tillerson, mengacu pada diskusi sebelumnya di Riyadh.
“Kita tidak bisa memaksa pembicaraan pada orang-orang yang belum siap untuk berbicara,” dilansir Al jazeera, Senin (23/10)
Tillerson, yang juga bertemu dengan Qatari Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak krisis terhadap stabilitas kawasan itu.
“Sangat penting bagi GCC untuk terus mengejar persatuan,” katanya kepada wartawan, merujuk pada Dewan Kerjasama Teluk, sebuah blok yang mencakup Qatar, Bahrain, UEA, Arab Saudi, Kuwait, dan Oman sebagai anggotanya.
“Ini akan efektif bila disatukan dan tidak ada satu pun dari kita yang ingin membiarkan perselisihan ini berlangsung lama,” tambahnya, memperbarui sebuah seruan untuk dialog guna menyelesaikan perselisihan tersebut.
“Kami meminta semua orang meminimalkan retorika, mengurangi ketegangan dan mengambil langkah untuk menyelesaikan krisis tersbut,” tambahnya.
Sementara itu, menteri luar negeri Qatar mengatakan, kelompok yang dipimpin Saudi belum siap mengatasi konflik di negara tersebut dengan dialog.
“Negara-negara ini telah memilih untuk melakukan undiplomatic yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran diplomasi modern, dan ini tidak baik,” katanya kepada wartawan.
Meski begitu, Mohammed bin Abdulrahman menegaskan kembali komitmen Doha, ingin berdialog dan menekankan perlunya mengatasi krisis tersebut. “GCC cukup penting demi keamanan kolektif dan kami merasa menyesal, GCC akan menjadi korban krisis terhadap negara Qatar,” katanya.
Pada 5 Juni, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan memberlakukan blokade darat, udara dan laut di tetangganya di Teluk, karena menuduhnya membiayai terorisme dan mempertahankan hubungan dengan Iran
TAGS : Amerika Serikat Arab Saudi Qatar Teluk
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/23615/-Krisis-Teluk-Tillerson-Saudi-Ogah-Dialog/