Ilustrasi UTBK (Foto: Muti/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com – Ketua Tim Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMP) Mohammad Nasih mengungkapkan, sebanyak 1.505 peserta tidak bisa mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahap pertama, karena datang dengan kondisi tubuh kurang sehat.
“1.505 orang harus direlokasi ke tahap kedua karena itu itu suhu badannya melebihi 37,5 derajat, dan hasil rapid test-nya reaktif,” kata Nasih dalam konferensi pers daring pada Rabu (15/7) di Jakarta.
Bagi mereka yang tidak bisa mengikuti UTBK tahap pertama, Nasih menyebut masih ada kesempatan untuk mengikuti UTBK tahap kedua, yang akan berlangsung pada 20-29 Juli 2020 mendatang.
Nantinya, peserta juga diperbolehkan membawa hasil rapid test non-reaktif atau hasil swab negatif untuk menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi sehat saat datang ke pusat UTBK.
“Intinya, pada hari-H tersebut yang bersangkutan harus dalam keadaan sehat. Itu bisa ditunjukkan oleh rapid tes non-reaktif untuk beberapa daerah saja, maupun swab tes negatif. Sementara untuk daerah-daerah lain itu sebagai ukuran saja,” terang Nasih.
Senada dengan Nasih, Ketua Pelaksana Eksekutip LTMPT Budi Praseto menerangkan bahwa pada saat melakukan pendaftaran peserta sudah diberi tahu, bahwa ketika mengikut tes suhu tubuh harus di bawah 37,5 derajat.
Ketika tahap pertama akhirnya gagal karena dinyatakan tidak sehat, peserta masih berkesempatan di tahap kedua. Namun apabila di tahap kedua peserta yang bersangkutan masih tidak sehat, maka sudah tidak ada kesempatan mengikuti UTBK tahun ini.
“Kalau yang 1.500 tahap kedua ternyata masih positif, tidak bisa mengikuti tes bagaimana? Insya Allah kita kembalikan uangnya. Tinggal yang bersangkutan punya datanya, kita minta nomor rekening, dan akan kita transfer yang bersangkutan,” tandas Budi.
TAGS : UTBK Mohammad Nasih LTMPT
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/75458/Kurang-Sehat-1505-Peserta-Gagal-Ikuti-UTBK-Tahap-Pertama/