JAKARTA,KRJOGJA.com —Laba Bank Negara Indonesia (BNI) selama tahun 2020 sebesar Rp 3,3 triliun, atau turun tajam bila dibandingkan dengan tahun 2019 lalu yang mencapai Rp 15,38 triliun. Sementara rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio berada pada level 182,4 persen lebih besar dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 133,5 persen.
“BNI terus beradaptasi di tengah masa pemulihan dari pandemi Covid-19 dan terus berupaya menumbuhkan bisnis, terutama pada triwulan terakhir tahun 2020, dengan fokus pada penguatan fundamental BNI. Hasilnya cukup memuaskan. Dengan program transformasi yang dilakukan, kami yakin bahwa kinerja BNI tahun 2021 jauh akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020,” kata Dirut BNI Royke Tumilaar, pada paparan kinerja BNI kuartal IV tahun 2020 di Jakarta, Jumat (29/1).
Dikatakan, untuk penyaluran kredit selama tahun 2020 sebesar Rp 586,2 triliun atau tumbuh 5,3 persen dibanding tahun sebelumnya.. Pada Desember 2020, penyaluran kredit di segmen korporasi meningkat 7,4 persen menjadi Rp 309,7 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit kepada segmen bisnis kecil masih sustain sebesar 12,3 persen menjadi Rp 84,8 triliun. Demikian juga kredit konsumer yang masih tumbuh 4,7 persen menjadi Rp 89,9 triliun pada akhir tahun lalu. Pertumbuhan kredit segmen kecil terutama disalurkan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), adapun kredit konsumer sebagian besar tersalurkan dalam bentuk kredit pemilikan rumah dan payroll loan.
Credit: Source link