JawaPos.com – Mendidik anak bukan dengan cara yang keras tetapi dilakukan dengan edukatif dan persuasif. Saat anak mengalami kekerasan dalam pola asuh, hal itu dapat berdampak buruk bagi mereka dan menimbulkan trauma.
Sejumlah edukasi disampaikan oleh ratusan anak muda kreatif dalam ajang Skilvul #Tech4Impact. Mereka menyampaikan edukasi dalam berbagai bidang termasuk parenting.
Salah satu tim terbaik adalah Project 3D Short Animation Dampak Kekerasan Fisik pada Anak. Project ini menampilkan seorang anak yang merasakan trauma hingga ia dewasa bahkan hanya dengan melihat foto orang tuanya.
Animasi ini juga menampilkan moment flashback di mana karakter anak merasakan tindak kekerasan fisik oleh ayahnya. Animasi ini dirancang sebagai bahan edukasi dan renungan kepada orang tua, khususnya orang tua muda.
“Bahwa kekerasan fisik bukan menjadi cara yang tepat untuk mendidik dan mendisiplinkan anak. Untuk menjadi seorang problem solver sebenarnya yang terpenting adalah bisa melihat masalah yang terjadi dan melakukan validasi terhadap masalah tersebut,” ujar Co-Founder & Chief of Business Skilvul William Hendradjaja kepada wartawan baru-baru ini.
Skilvul #Tech4Impact merupakan program kerja sama antara Skilvul dengan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristekdikti) dalam payung Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka Cycle 3. Ada pula pelatihan Soft Skill & Career Development kepada peserta, yang terdiri dari: Mental Health Protocol in Competitive Era, Webinar Stress & Time Management, Workshop CV & Interview Preparation, Technical Test Preparation, Career Discovery in Tech, Workshop Entrepreneurship & Pitching, dan Portfolio Management.
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kekerasan terhadap anak mencakup segala bentuk kekerasan terhadap orang yang berusia di bawah 18 tahun, baik yang dilakukan oleh orang tua atau pengasuh lainnya, teman sebaya, pasangan romantis, atau orang asing. Secara global, diperkirakan hingga 1 miliar anak berusia 2–17 tahun, telah mengalami kekerasan atau penelantaran fisik, seksual, atau emosional dalam satu tahun terakhir.
Dampak Kekerasan saat Kecil
Mengalami kekerasan pada masa kanak-kanak berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan seumur hidup. Bukti dari seluruh dunia menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak dapat dicegah.
Sebagian besar kekerasan terhadap anak melibatkan setidaknya satu dari enam jenis utama kekerasan antarpribadi yang cenderung terjadi pada berbagai tahap perkembangan anak. Selain dari orang tua, kekerasan pada anak juga termasuk Bullying (termasuk cyber-bullying) adalah perilaku agresif yang tidak diinginkan oleh anak lain atau sekelompok anak.
Kondisi ini melibatkan kerusakan fisik, psikologis atau sosial yang berulang. Hal ini menjadi edukasi bagi orang tua untuk mencegah kekerasan pada anak.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link