JawaPos.com – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku minat berwisata dalam negeri Indonesia sangat tinggi. Namun, dirinya menginginkan untuk tidak dilakukan dahulu saat ini mengingat Indonesia masih belum terbebas dari wabah Covid-19.
Bahkan, Luhut mengaku cemas ada 200 ribu orang yang ingin berkunjung ke Pulau Dewata selama 10 hari. Berdasar itu, pemerintah memutuskan untuk melakukan sedikit pengetatan perjalanan wisata. Sebab, Luhut tidak ingin kasus Covid-19 di Bali makin meningkat. Menurutnya saat ini kasus di Bali meski tinggi tapi relatif terkendali.
“Kemarin banyak orang mau ke Bali itu sudah lebih dari 200 ribu orang selama 10 hari, maka sekarang kita ketatin sedikit,” ujarnya dalam acara diskusi virtual, Jumat (18/12).
Baca juga: Menko Luhut: Kalau Mau Liburan Ke Bali Harus Patuhi Aturan
Luhut menyebut tingginya minat masyarakat untuk berwisata ada ancaman dari sikap tidak disiplin pada protokol kesehatan. Sehingga hal itu memicu pemerintah untuk mengambil kebijakan yang sedikit diharapkan dapat menekan pergerakan masyarakat untuk berwisata.
“Kita masih wisata dalam negeri karena wisata dalam negeri kita itu 85 persen, sekarang malah kita kurangin jangan terlalu cepat dulu, nanti malah bahaya kan,” ucapnya.
Seperti diketahui, salah satu upaya pengetatan di Bali adalah dengan mewajibkan tes PCR untuk para wisatawan yang mau masuk Bali dengan pesawat udara. Lalu kewajiban rapid test antigen untuk ke Bali dengan jalur darat. Adapun kedua tes itu wajib dilakukan dua hari sebelum perjalanan ke Bali. Namun, belakangan dilonggarkan menjadi H-7 perjalanan ke Bali.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Edy Pramana
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link