JawaPos.com – Film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni akan tayang di seluruh bioskop tanah air mulai 29 Desember mendatang. Menariknya, film terlaris pertama tahun 2022 di tanah air ini menghadirkan gebrakan baru bagi calon penonton dengan harga tiket hanya Rp 1 saja. Harga tiket yang super murah ini terjadi berkat adanya kerja sama antara rumah produksi MD Pictures dengan Livin App Bank Mandiri.
“Caranya cukup dengan download Livin App, terus daftar sekitar 5 menit. Baru setelah itu bisa beli tiket film KKN 1 rupiah mulai tanggal 29 Desember 2022 sampai dengan 11 Januari 2023. Jadi di seluruh Indonesia bisa beli dengan harga 1 rupiah,” kata produser Manoj Punjabi di bilangan Sudirman, Jakarta, Rabu (30/11).
Manoj optimistis film KKN di Desa Penari:Luwih Dowo, Luwih Medeni akan diminati oleh banyak orang. Karena film yang dibintangi Tissa Biani dkk tersebut bukan saja memanjangkan durasi film. Lebih dari itu, film ini menghadirkan perspektif baru atas film KKN yang tayang di momen Lebaran Idul Fitri 2022 lalu.
Film KKN di Desa Penari:L uwih Dowo, Luwih Medeni memiliki durasi hampir 3 jam. 40 menit lebih memuat sejumlah adegan dan scene baru yang tidak ada dalam film KKN di Desa Penari sebelumnya. Rumah produksi juga mengedit film lama dengan membuang adegan yang dianggap kurang menarik.
Animo bioskop menyambut kehadiran film KKN di Desa Penari:Luwih Dowo, Luwih Medeni mulai terlihat. Menurut Manoj Punjabi, ada sejumlah daerah yang secara khusus hanya menayangkan film KKN.
“Yang luar biasa, ada 20 kota seperti Tasik, Pekalongan dan lain-lain, tanggal 30 Desember hanya mainkan film KKN. Kalau di Tasik ada 2 bioskop, semua main film KKN nggak ada film lain,” jelasnya.
KKN di Desa Penari menceritakan tentang 6 orang mahasiswa yang menjalani program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa terpencil. Di antara mereka ada yang melanggar aturan tradisi di desa setempat sehingga mengakibatkan mereka semua dalam ancaman besar. Film ini diadaptasi dari Threed Simple Man yang sempat viral beberapa tahun silam.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link