Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD.
JAKARTA, Jurnas.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan terkadang di balik kritik yang dilontarkan warga ada ajakan untuk untuk merusak.
“Pemerintah sadar bahwa demokrasi itu meniscayakan adanya kritik. Tapi di antara gelombang kritik itu tidak dapat dipungkiri ada orang yang memang mau merusak,” kata Mahfud di Jakarta, Minggu (26/4/2020).
Menurut mantan Presidium KAHMI ini, jenis kritik yang merusak adalah yang disampaikan tanpa ada penilaian yang objektif terhadap kinerja pemerintah. Maka kritik jenis ini, kata Mahfud, sudah sepatutnya dihindari demi menjaga keutuhan negara.
“Tidak bisa dipungkiri, ada orang yang memang mau merusak, tidak bisa memberikan penilaian secara objektif,” kata Mantan Ketua Hakim MK ini.
Terkait pembelaan yang diberikan kepada Aktivis Ravio dengan berbagai sudut pandang, dari mulai yang negatif hingga positif, Mahfud tak ingin menyalahkan masyarakat. Yang perlu dilakukan saat ini adalah berhati-hati dalam menyikapi segala jenis informasi.
“Saya sama sekali tidak menyalahkan masyarakat sipil yang kemudian membela rame-rame Mas Ravio. Itu kita saling berhati-hati untuk aparat dan masyarakat sipil,” tegas mantan Rektor Universitas Islam Kadiri.
Ravio Patra sempat ditangkap polisi karena dituduh menyebar pesan berantai bernada provokasi. Ia kemudian dibebaskan lantaran pesan berantai yang dikirim melalui telepon genggamnya dilakukan oleh peretas.
TAGS : Mahfud MD demokrasi kritik ajakan merusak
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/71229/Mahfud-Nilai-Dalam-Kritik-Terkadang-Ada-Ajakan-Merusak/