Maruti Suzuki akan pangkas produksi karena krisis chip

Jakarta (ANTARA) – Produsen mobil terbesar India, Maruti Suzuki, mengumumkan pada Selasa (31/8) waktu setempat bahwa produksi kendaraannya akan turun 60 persen pada bulan September karena kekurangan chip semikonduktor.

Mengutip laporan Reuters, Rabu, pada Agustus Maruti Suzuki telah merasakan dampak produksi secara parsial. Namun, pengurangan produksi di pabrik Haryana dan Gujarat, India, pada September tersebut menunjukkan bahwa masalah menjadi semakin serius.

Perusahaan mengatakan total volume produksi pada bulan September di kedua pabrik akan berkisar 40 persen dari output normal. Sebelumnya pada Juli, perusahaan telah memproduksi 170.719 unit mobil dan pada Juni sebesar 165.576 unit.

Baca juga: Maruti Suzuki sedang garap S-Cross generasi terbaru

Produsen mobil semakin bergantung pada pasokan chip semikonduktor yang dapat mendukung fungsi manajemen komputer mesin, penghematan bahan bakar, serta fitur bantuan pengemudi seperti pengereman darurat.

Permintaan chip untuk perusahaan elektronik yang meningkat selama pandemi juga turut menekan produsen mobil. Krisis chip juga membuat produsen mobil berfokus pada pembuatan model dengan margin tinggi dan menaikkan harga.

Pada awal pekan ini, Maruti Suzuki mengumumkan kenaikan harga untuk semua model dan mengatakan biaya kendaraan selama setahun terakhir terus terkena kenaikan biaya input.

Meski demikian, Maruti Suzuki tidak menyebutkan dalam pernyataannya jika produksi akan terpengaruh setelah September.

Kepala Maruti Suzuki, RC Bhargava, mengatakan pada awal tahun bahwa krisis chip belum berakhir dan sulit untuk memprediksi apa yang terjadi selanjutnya.

Namun, analis Investec Capital Aditya Jhawar justru berpendapat sebaliknya. Menurutnya, posisi Maruti Suzuki lebih baik daripada para pesaingnya untuk mengatasi krisis karena menggunakan semikonduktor yang lebih sederhana, sementara pasokan yang mengalami keterbatasan adalah jenis chip yang lebih kompleks.

“Modelnya cenderung memiliki lebih sedikit fitur yang membutuhkan lebih sedikit semikonduktor. Kami melihat produksi Maruti Suzuki akan kembali mendekati level normal sekitar Oktober dan November,” ungkapnya.

Baca juga: Suzuki India didenda karena kebijakan diskon

Baca juga: Suzuki pertahankan posisi puncak penjualan mobil di India

Baca juga: Maruti Suzuki perpanjang penutupan fasilitas karena pandemi di India

Pewarta: KR-RKA
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021

Credit: Source link