JawaPos.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa dengan bantuan-bantuan sosial yang diberikan Pemprov DKI Jakarta saat ini, seharusnya tidak ada warga Ibu Kota yang mengalami kemiskinan ekstrem.
“Karena sebetulnya orang-orang yang ada di DKI sudah diintervensi dengan berbagai skema bantuan yang ada,” ujar Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus kepada wartawan, Senin (30/1).
Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa perlu dilakukan profilling terhadap warga Jakarta untuk melihat akar permasalahan dari masih adanya kasus kemiskinan ekstrem di Ibu Kota.
“Inilah yang justru sedang dicari akar persoalannya. Maka dari itulah nanti dari profiling di lapangan, harapannya bisa ditemukan,” terang Tavip.
Dari data profiling tersebut, menurut Tavip, nanti akan menjadi dasar bagi Pj Gubernur DKI untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, baik Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Kesehatan, Badan Pusat Statistik (BPS), BKKBN hingga kementerian/lembaga terkait lainnya.
Untuk diketahui, dari data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada Maret 2022, masih ada 0,89 persen sejumlah 95.668 jiwa di Jakarta dalam kategori miskin ekstrem.
Adapun kategori kemiskinan ekstrem adalah jika pengeluaran per kapita dalm sehari di bawah Rp 11.633.
“Attau secara akumulasi rumah tangga di bawah Rp 350.000 per kapita per bulan,” jelas Kepala Bagian Umum BPS DKI Jakarta Suryana.
Credit: Source link