Suasana Masjidil Haram di Mekah (Foto: Reuters)
Jeddah, Jurnas.com – Pihak keamanan Masjidil Haram memperketat pengamanan di kawasan masjid besar bagi umat Muslim, setelah Kerajaan Arab Saudi resmi mengumumkan, ibadah Haji 2020 akan tetap dilaksanakan dengan jumlah jamaah hanya sebatas 1.000 orang.
Dilansir dari Arab News, Mayjen Muhammad Al-Ahmadi mengatakan, saat ini prioritas utama Arab Saudi adalah melindungi para jamaah Haji agar bisa menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman.
“Kami terutama berfokus pada aspek kesehatan tahun ini karena sangat penting dalam situasi unik saat ini (pandemi penyakit coronavirus). Tahap-tahap yang tersisa akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang,” kata d Al-Ahmadi.
Ia menyampaikan bahwa pengaturan baru sudah dibuat untuk mengontrol masuk dan keluarnya jamaah haji ke Masjid Agung guna memastikan langkah-langkah pencegahan sosial yang efektif dan jarak jauh terhadap COVID-19.
Untuk saat ini, jalur khusus di area Bukit Safa dan Marwah sampai sekitar Masjidil Haram sudah ditetapkan. Pintu masuk ke area Masjidil Haram hanya akan diizinkan bagi mereka yang memiliki izin resmi.
Masjidil Haram akan tetpa ditutup untuk jamaah hingga hari Arafah dan Idul Adha.
“Keputusan untuk menunda salat di Masjidil Haram termasuk arena terbuka akan berlanjut. Kami mengimbau warga Mekah untuk berbuka puasa pada hari Arafat di rumah mereka,” ujar Al-Ahmadi.
Pintu masuk ke kota Mekah akan dikendalikan oleh pasukan keamanan yang berbeda selama 24 jam untuk mencegah orang tanpa izin mendapatkan akses.
Bukan hanya di area Masjidil Haram, pintu masuk ke kota Mekah akan dikendalikan oleh pasukan keamanan selama 24 jam penuh untuk mencegah masuknya orang tanpa izin ke kota suci tersebut.
TAGS : Masjidil Haram Jemaah Haji Jemaah Umrah Iduladha
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/75846/Masjidil-Haram-akan-Tetap-Ditutup-Selama-Idul-Adha/