Pesawat
Jakarta – Peluncuran rudal Korea Utara terus-menerus telah menyebabkan maskapai penerbangan di seluruh dunia mengubah rute penerbangan mereka, meningkatkan biaya dan waktu penerbangan.
Data dari kementerian luar negeri Korea Selatan menunjukkan 34 maskapai penerbangan dari 17 negara terbang melintasi wilayah penerbangan Korea Utara saat melakukan perjalanan ke Korsel pada 2015 lalu.
Namun sembilan maskapai mengubah rute dan menghindari wilayah Korut pada 2016 lalu, sehingga jumlahnya turun menjadi 25 awal tahun ini.
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mewajibkan negara-negara untuk melaporkan informasi mengenai lalu lintas, keselamatan penumpang, cuaca dan potensi bahaya untuk terbang. Korea Utara berhenti mengingatkan ICAO peluncuran rudal yang datang dari Februari tahun lalu.
Setelah rudal Utara diluncurkan pada bulan Juli tahun ini, Singapore Airlines menjadi yang terbaru untuk mengalihkan rute. Kini hanya tujuh maskapai penerbangan Rusia yang saat ini terbang melintasi wilayah udara.
Waktu penerbangan dari Amerika Serikat ke Seoul telah meningkat 30 sampai 40 menit, karena pesawat menyapu FIR Pyongyang untuk terbang di atas wilayah udara Jepang. Waktu yang lebih lama di udara telah mendorong kenaikan biaya bahan bakar untuk pesawat dengan miliaran dolar.
Menurut South China Morning Post, ICAO dapat mengumumkan zona larangan terbang habis-habisan di atas Korea Utara.
Otoritas penerbangan pada bulan Oktober telah mengecam negara nakal tersebut karena peluncuran rudal berulang, dengan mengatakan bahwa mereka sangat mengancam keselamatan penumpang sipil.
Bulan lalu, peluncuran rudal balistik antar benua di Utara membuat alarm di antara pesawat terbang, karena roket tersebut dilaporkan ditemukan oleh beberapa awak kapal di pesawat terdekat.
TAGS : Korut Korsel Rudal Maskapai Penerbangan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin