JawaPos.com-Era transisi menuju energi berkelanjutan terus dilakukan berbagai pihak. Salah satu yang gigih memenuhi permintaan energi berkelanjutan itu yakni PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi).
Senior Manager Corporate Sustainability & Risk Management MedcoEnergi Firman Dharmawan menjelaskan, pihaknya berkomitmen menerapkan praktik dan standar internasional terbaik. Terutama dalam implementasi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG), standar Global Reporting Initiative, serta Sustainable Development Goals (SDGs).
’’’Hingga saat ini, MedcoEnergi telah mencapai 90 persen dari metrik dan target keberlanjutan lima tahun yang ditetapkan dalam Penilaian Materialitas 2018. Fokusnya yakni penguatan kebijakan, tata kelola, sistem, kemampuan, dan budaya keberlanjutan,’’ jelas Firman dalam IPA Convex, Kamis (22/9).
Dia menekankan, kerangka keberlanjutan Perusahaan memberikan landasan bagi Strategi Perubahan Iklim dan aspirasi emisi Net Zero Perseroan. MedcoEnergi berkomitmen mencapai emisi Net Zero Scope 1 dan 2 pada 2050 dan Scope 3 pada 2060, serta baru-baru ini menerbitkan target interim untuk 2025 dan 2030.
’’Kami akan tetap fokus pada peningkatan ESG dengan target yang terukur dalam Strategi Perubahan Iklim dan Transisi Energi. Strategi ini dikembangkan melalui proses multi tahun untuk membangun pemahaman internal dan infrastruktur yang diperlukan dalam mengelola risiko Perubahan Iklim,’’ kata Firman.
Dia memerinci, selama 2019 sampai 2021, peringkat ESG Perseroan dari lembaga MSCI meningkat dari B, menjadi BB, kemudian BBB. Hal itu juga sejalan dengan skor Sustainalytics yang meningkat dari 49,9 pada tahun 2019, lantas menjadi 42,2 pada tahun 2021.
Pada 2022, MedcoEnergi terus memperbaiki kinerja dan pengungkapan ESG dengan melakukan pembaruan Penilaian Materialitas untuk menetapkan metrik dan target keberlanjutan 2022 sampai 2027.
Selain itu juga, perseroan juga menerbitkan laporan Task Force on Climate-Related Financial Disclosure (TCFD) untuk pertama kalinya dan melaporkan kinerja emisi Perusahaan untuk tahun kedua di platform CDP (sebelumnya dikenal sebagai Carbon Disclosure Project). (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Dinda Juwita
Credit: Source link