Lightyear dalam siaran pers di laman resmi perusahaan pada Minggu (19/6) mengklaim bahwa mobil berjenis sedan itu mampu melaju 11 ribu kilometer per tahun, apabila penggunanya memanfaatkan tenaga surya setiap hari. Perhitungan itu dilakukan dengan iklim Eropa dan hasilnya bisa berbeda di wilayah lain.
Baca juga: Mobil listrik Kia-Hyundai bisa “dicas” pakai sinar matahari
Co-founder dan CEO Lightyear, Lex Hoefsloot menjelaskan perusahaan itu menghadirkan mobil bertenaga surya untuk mengantisipasi masalah limbah baterai yang dihasilkan mobil listrik di masa depan.
“Mobil listrik sudah menuju langkah yang benar, namun tetap menyimpan masalah. Sebab pada tahun 2030, akan ada 84 juta kendaraan listrik (EV) di Eropa saja,” kata dia.
“Itu akan meningkatkan jejak karbon produksi dan pada gilirannya, meningkatkan bobot dan kebutuhan akan stasiun pengisian daya yang tinggi,” tambah Lex Hoefsloot.
Baca juga: Bakteri bisa dijadikan bahan baku sel surya
Baca juga: Hyundai akan buat mobil listrik kecil dan terjangkau untuk India
Perusahaan kemudian menjelaskan bahwa mobil Lightyear 0 berbobot 1,5 ton itu menggunakan panel surya pada bagian atapnya, sehingga bisa langsung mengisi baterai saat ada sinar matahari.
Atap panel surya itu memungkinkan pengisian daya mobil saat digunakan. Untuk wilayah dengan iklim berawan, mobil itu bisa menyimpan tenaga surya yang setara 35 kilometer, dan lebih besar jika dipakai di wilayah dengan paparan sinar matahari yang terik.
Jika mobil digunakan di wilayah beriklim dingin, Lightyear 0 bisa memanfaatkan colokan listrik di rumah dengan daya jelajah 32 kilometer untuk setiap satu jam pengisian daya. Jika menggunakan metode fast charging, mobil itu menyimpan daya untuk menempuh 520 km setiap satu jam pengisian daya.
Berdasarkan siaran pers, Lightyear 0 memiliki daya jelajah maksimal 625 km dalam kondisi baterai penuh, baik menggunakan metode pengisian listrik maupun panel surya.
Baca juga: Produksi Ferrari tahun 2030 akan didominasi mobil listrik dan hibrida
Perusahaan juga mengklaim bahwa interior mobil itu menggunakan bahan ramah lingkungan, meliputi kain hasil daur ulang botol plastik dan beberapa ornamen kayu yang terbuat dari rotan. Sedangkan beberapa bagian eksteriornya terbuat dari serat karbon.
Lightyear 0 saat ini memasuki masa uji coba dan proses produksi akan dimulai pada pertengahan tahun ini, kemudian akan mulai dikirimkan kepada konsumen menjelang akhir 2022.
“Lightyear 0 memberikan jangkauan yang lebih jauh dengan baterai yang lebih sedikit, mengurangi bobot dan emisi CO2 per kendaraan,” tambah Lex Hoefsloot.
Baca juga: MG perkenalkan “crossover” listrik MG Mulan
Baca juga: Sony,Honda tandatangani usaha patungan jual mobil listrik pada 2025
Baca juga: Sukses di 10 pasar, Polestar siap rilis SUV listrik pertamanya
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link