JAKARTA, BALIPOST.com – Rapat koordinasi virtual tentang evaluasi PPKM Darurat terus dilakukan. Terutama untuk memantau penurunan mobilitas warga seperti yang ditargetkan dalam PPKM Darurat yang berakhir 20 Juli itu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan mengatakan tren mobilitas di dua provinsi, yakni Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus menurun. Jumlah daerah yang berwarna kuning terus meningkat.
“Ini angkanya cukup menggembirakan. Dari data yang kita dapat per tanggal 12 ke 13 Juli 2021 di Jateng dan DIY daerah yang berwarna merah penurunan mobilitasnya dari 10 persen sampai sampai 20 persen, kemudian daerah yang berwarna kuning 20 persen sampai 30 persen,” ujar Menko Luhut dalam Rakor virtual, Rabu (14/7).
Dikutip dari rilis yang diterima, di Provinsi DIY hanya Kulon Progo saja yang masih berwarna merah. Untuk itu Menko Luhut meminta kepada Bupati agar Kulon Progo didorong menjadi warna kuning.
“Progres di DIY cukup bagus Pak Gubernur, tinggal 1 yang merah yaitu Kulon Progo. Kalau bisa Kulon Progo didorong supaya bisa menjadi kuning, dan yang kuning kalau bisa sudah jadi hijau atau biru,” kata Menko Luhut.
Menurutnya, tren penurunan ini perlu dilanjutkan melalui implementasi pengetatan PPKM darurat yang lebih konsisten dan perlu perbaikan ke depan. Menyasar pada titik titik yang terpantau masih tinggi mobilitas dan aktivitasnya. Pendekatan persuasif dengan menggandeng tokoh masyarakat pun perlu dilakukan.
“Saya minta kepada Kapolri, masing-masing Kapolda dan jajarannya untuk terus melakukan penyekatan terhadap mobilitas tidak hanya pada jalan-jalan ring 1 namun juga ke ring 2, serta melakukan patroli ke wilayah-wilayah permukiman untuk memastikan kepatuhan prokes,” katanya.
Selain itu inspeksi terhadap industri essensial yang menerapkan shift malam, menurutnya juga perlu dilakukan agar tetap mengikuti aturan 50 persen kapasitas. Menko Luhut menilai momentum penurunan mobilitas harus terus dijaga ketika PPKM darurat ini efektif menurunkan mobilitas.
Selain untuk mengatasi skenario terburuk wabah Covid-19 ini, pemerintah merencanakan akan melakukan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM). Menko Luhut mengatakan tidak terjadi masalah yang signifikan karena pemerintah telah melakukan rekruitmen lebih dari 2 Ribu Dokter dan 20 Ribu perawat.
“Ini kita telah rekrut yang baru lulus kemudian mereka akan training. Saya kira ini sudah bisa segera kita selesaikan jadi tidak ada masalah. Tidak hanya itu Boyolali dan Surabaya juga akan disiapkan tempat isolasi pasien COVID-19 seperti di Rusun Nagrak,” ujarnya. (kmb/balipost)
Credit: Source link