Ilustrasi wanita kenakan cadar
Jakarta, Jurnas.com – Koaran Menteri Agama, Fachrul Razi terkait pelarangan pemakaian cadar dan celana cingkrang, dianggap pernyataan sangat konyol.
Menurut Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola, ucapan kebijakan (Menteri Agama) itu tidak relevan dengan sejarah Indonesia, melainkan budaya sekularisme barat. “Jangan apriori orang pakai cadar dan celana cingkrang, oh, ini radikal, jangan,” ujarnya.
“Kalau dia (Menteri Agama) mau bikin aturan yang melarang orang pakai cadar dan celana cingkrang, itu konyol. Ngapain itu pakaian orang kok diatur-atur itu,” kata Tamrin di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (3/11).
Penggunaan cadar dan celana cingkrang memang disinggung dalam syariat Islam. Dan jika melarang penggunaannya akan membawa kemarahan oleh muslim. “Akan membuat umat Islam makin marah saya kira. Dan enggak bagus untuk kerukunan nasional,” jelas Tamrin.
Gegara pernyataan Menteri Agama, Presiden Joko Widodo sempat berkomentar pada pekan lalu. Katanya, masalah pakaian itu pilihan pribadi masing-masing dan menyangkut kebebasan pribadi seseorang.
“Kalau saya ya yang namanya cara, cara berpakaian, cara berpakaian itu kan sebetulnya pilihan pribadi-pribadi, pilihan personal atau kebebasan pribadi setiap orang,” kata Presiden Jokowi dalam acara diskusi mingguan dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyampaikan rencana melarang penggunaan niqab atau cadar untuk masuk ke instansi milik pemerintah. Hal tersebut, kata dia, karena alasan keamanan usai penusukan mantan Menko Polhukam Wiranto.
TAGS : Celana Cingkrang Busana Cadar Menteri Agama Fachrul Razi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/61935/Menteri-Agama-Dianggap-Konyol/