SLEMAN, KRJOGJA.com – Industri mebel dan kerajinan saat ini memiliki prospek yang cerah pasca pandemi Covid-19. Di tahun ini, HIMKI mencanangkan ekspor industri mebel dan kerajinan dapat terus bertumbuh.
“Optimis tumbuh karena kita punya kekuatan bahan kayu dan rotan yang cukup untuk mendukung pertumbuhan. Di tahun 2025, HIMKI memiliki target ekspor US$ 5 miliar setara Rp 80 triliun per tahun,” ujar Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur kepada KRJOGJA.com, Rabu (15/6/2022).
Berdasarkan catatan HIMKI, AS masih menjadi negara tujuan ekspor mebel terbesar Indonesia sepanjang tahun 2021 dengan berkontribusi sebesar 54,04% diikuti oleh Jepang 7,15%, Belanda 4,95%, dan Jerman 3,82%. Adapun, produk mebel untuk kontribusi ekspor masih ditempati oleh produk Wooden Furniture yakni 56,60%, diikuti rattan furniture 6,60% dan metal furniture 3,79%.
Begitu juga dengan ekspor produk kerajinan, dimana AS berkontribusi sebesar 49,35% diikuti oleh Jepang 7,72%, Malaysia 6,61% dan Belanda 3,89%. Guna mencapai target ekspor, maka ke depannya akan dibutuhkan kenaikan kapasitas produksi tambahan dan terkolerasi terhadap penambahan tenaga guna menopang target produksi untuk ekspor. Sobur mengatakan, untuk mencapai target ekspor USD 5 miliar per tahun pada 2024, maka pertumbuhan yang harus dicapai adalah rata-rata 13,41% per tahun.
Credit: Source link