“Le Mans 24 jam merupakan ajang penting bagi Michelin untuk menunjukkan inovasi dan keberhasilan dalam mengembangkan produk ban yang tangguh, tahan lama, dan nyaman. Selain itu, tentu saja dalam beberapa tahun terakhir untuk menguji dan menyempurnakan produk ban ramah lingkungan yang merevolusi dunia mobilitas,” jelas Presiden Direktur Michelin Indonesia, Sai Banu Ramani, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Sejak memenangkan edisi pertama Le Mans 24 jam pada 27 Mei 1923, Michelin semakin kuat dan berpengaruh di dunia balap. Sebagai akselerator kemajuan teknologi ban, pabrikan itu telah memanfaatkan Le Mans selama 100 tahun terakhir untuk menguji ban yang bisa mengurangi konsumsi energi tanpa mengurangi performa.
Baca juga: Sean Gelael dkk. lakoni balapan penuh drama di 24 H of Le Mans 2023
Dalam perjalanan sejarahnya, Michelin terus menunjukkan superioritas dalam hal performa ban yang tahan lama di Le Mans. Michelin mencatat kemenangan mengesankan Bersama Alpine-Renault dan Peugeot pada 1970-an dan awal 1990-an.
Sejak 1998 hingga saat ini, Michelin telah meraih 25 kemenangan berturut-turut sehingga menempatkannya dalam sejarah sebagai juara dalam hal ketahanan.
Sementara itu, Customer Engineering Support Michelin Indonesia, Fachrul Rozi mengatakan bahwa kunci dari keberhasilan ketahanan ban Michelin adalah berkat penelitian dan pengembangan yang konsisten.
“Kami terus mengembangkan teknologi untuk menghadapi tantangan baru dengan inovasi yang tak pernah berhenti. Selain mobilitas yang nyaman, faktor keamanan menjadi yang utama. Oleh karena itulah kami membawa teknologi ban dari ajang balap untuk bisa diaplikasikan ke jalanan umum” kata Fachrul.
Dengan sejarah sukses di Le Mans dalam 100 tahun terakhir, Michelin telah membuktikan kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi perubahan, dari mesin turbo, mesin mobil diesel, sistem hybrid, hingga penyesuaian rem cakram dari berbagai material.
Pada Le Mans 2023, Michelin menggunakan produk yang mengandung proporsi bahan berkelanjutan lebih tinggi, yakni 30 persen untuk ban slick dan 45 persen untuk ban basah. Hal tersebut menunjukkan komitmen kuat Michelin sebagai produsen ban dunia yang terus berinovasi dan berkontribusi terhadap mobilitas berkelanjutan.
Baca juga: Ferrari siap ramaikan kelas Hypercar Le Mans 24 Hours musim depan
Baca juga: Michelin komitmen kembangkan ban kendaraan listrik ramah lingkungan
Baca juga: eLangsung jadi distributor resmi V-Belt Michelin di Indonesia
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link