JawaPos.com – Kenaikan harga minyak goreng telah menyebabkan keresahan di masyarakat. Pasalnya, minyak goreng menjadi bahan baku pokok hampir semua masakan. Selain dikeluhkan oleh para Ibu rumah tangga, para pedagang gorengan pun merasa terbebani oleh mahalnya harga komoditas tersebut.
Salah satu pedagang gorengan di kawasan Bintaro, Dedi mengaku, meskipun dirinya menggunakan minyak goreng curah dalam pembuatan produk dagangannya, tetap saja merasa terbebani.
“Pusing juga sih. Minyak kan ngaruh. Masuk ke itungan harga jual gorengan,” ujarnya kepada JawaPos.com, Sabtu (19/3).
Dedi menyebut, dirinya tidak mampu membeli minyak goreng kemasan karena harganya sangat mahal. “Wah kalo minyak goreng yang ada mereknya mah saya nggak mampu. Apalagi sekarang. Takutnya curah juga naik lagi tadinya Rp 14.000-15.000, sekarang aja Rp 18.000 per kilogram,” ucapnya.
Dedi mengungkapkan, bukan tidak mungkin dirinya akan menaikan harga jual gorengan yang dijajakan. Sebab, saat ini bahan pangan pun sudah naik. Seperti kacang kedelai yang merupakan bahan baku tahu dan tempe.
“Mungkin aja bisa saya naikin harganya kalau begini terus. Sekarang sih masih seribu per satuan. Besok atau lusa bisa Rp 5.000 untuk 4 gorengan. Ini aja tempe udah saya tipis-tipisin,” pungkasnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link