JawaPos.com – Harga minyak mentah dunia naik sekitar 1 persen pada Kamis atau Jumat (6/1) pagi waktu Indonesia, melanjutkan kenaikan dari sesi perdagangan sebelumnya. Hal ini terjadi setelah data menunjukkan persediaan bahan bakar yang lebih rendah menyusul badai musim dingin yang melanda Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun.
Melansir Reuters, minyak mentah Brent berjangka terakhir naik 79 sen atau 1 persen menjadi USD 79,48 per barel pada 0203 GMT. Sebelumnya, Brent naik 85 sen menjadi USD 78,69 per barel pada hari Kamis.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 80 sen atau 1,1 persen menjadi USD 74,47 per barel. Angka tersebut tercatat 83 sen lebih tinggi pada USD 73,67 di sesi sebelumnya.
Data dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan pada hari Kamis bahwa persediaan sulingan (USOILD=ECI) yang meliputi solar dan minyak pemanas, turun lebih dari yang diharapkan dalam seminggu hingga 30 Desember. Penurunan tercatat 1,4 juta barel dibandingkan ekspektasi sebesar 396.000 barel.
Sementara itu, stok bensin AS (USOILG=ECI) turun 346.000 barel pekan lalu, menurut data EIA, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 486.000 barel.
Di sisi lain, aktivitas jasa di Tiongkok mengalami kontraksi pada bulan Desember selama empat bulan berturut-turut di tengah melonjaknya infeksi Covid. Hal ini membuat laju penurunan melambat sementara kepercayaan bisnis naik ke level tertinggi dalam 17 bulan.
Tiongkok, importir minyak mentah terbesar di dunia, secara tiba-tiba mengubah kebijakan nol-Covid yang ketat pada awal Desember menyusul protes publik yang jarang terjadi dan menyebabkan lonjakan infeksi di seluruh negeri.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link