Kendaraan bertenaga sinar matahari itu berbentuk seperti mobil golf yang mungil, berbeda dengan kecenderungan pasar AS yang menggemari mobil berbodi besar.
Inside Ev mengabarkan pada Selasa bahwa kendaraan bertenaga surya itu bukanlah sebuah mobil, melainkan skuter roda empat dengan panel surya di atap yang menyediakan jangkauan hingga 20 km (12 mil) per hari (diuji di Belanda).
Baca juga: Pemuda Nigeria bikin mobil listrik panel surya di bengkelnya sendiri
Baca juga: Pakai panel surya, mobil listrik tak repot cari tempat isi baterai
Di Eropa, kendaraan bertenaga surya bisa dikendarai tanpa harus memiliki lisensi. Hal itu harus dibarengi dengan ambang batas tertentu, mulai dari kecepatan tertinggi dan juga tenaga dari kendaraan itu sendiri.
Kendaraan ini akan menawarkan dua versi berbeda seperti varian dua tempat duduk dengan kecepatan tertinggi 45 km/jam (28 mph) dan empat tempat duduk dengan kecepatan tertinggi 70 km/jam (43 mph).
Kedua kendaraan ini masing-masing ditenagai dengan motor berkapasitas 3,2 tenaga kuda (2 kW) yang menggunakan hingga empat baterai individual yang dapat dengan mudah ditukar dengan masing-masing baterainya memiliki kapasitas 1,6 kWh.
Ketika keempat baterai terpasang, kendaraan ini memiliki kekuatan gabungan sebesar 6,4 kWh yang memungkinkannya mencapai jangkauan maksimum yang dinyatakan. Kendaraan mendapatkan fitur pemanas sebagai standar, tetapi pembeli harus membayar ekstra untuk pintu dan AC dengan harga tambahan sebesar 6.250 euro.
Versi dasar dari kendaraan ini hanya dilengkapi dengan dua dari empat modul baterai, dengan jangkauan hanya 50 km (31 mil). Konsumen juga dapat memilih varian Edisi Terbatas sebesar 9.300 euro yang disertakan dengan keempat baterai, tetapi versi ini hanya dapat dipesan dengan pembayaran awal 5.000 euro.
Baca juga: GM perluas target elektrifikasi dengan divisi energi
Baca juga: Mobil tenaga surya Sono Sion klaim sudah kumpulkan 20 ribu pemesanan
Baca juga: Mengenal Lightyear, mobil bertenaga surya buatan pabrikan Belanda
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link