Produsen mobil terbesar ketiga Jepang akan menganggurkan pabriknya di Kyushu, Jepang Selatan, selama delapan hari antara 10 dan 19 Mei, kata sumber yang menolak untuk diidentifikasi karena rencananya tidak dipublikasikan.
Pabrik yang merakit minivan Serena, SUV X-Trail dan model lainnya, akan bertujuan untuk mengganti produksi yang hilang begitu pasokan chip kembali, kata mereka.
Baca juga: Nissan sesuaikan produksi di Jepang pasca gempa bumi
Dua pabrik perakitan domestik lainnya, pabrik Oppama dan pabrik Nissan Shatai di Kyushu, akan membatalkan shift malam selama 15 hari antara 10-28 Mei, dan pabrik keempat di Tochigi, Jepang Timur, akan menganggur selama 10 hari yang sebelumnya tidak direncanakan bulan depan, kata sumber itu.
“Karena kekurangan (chip global), Nissan menyesuaikan produksi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan pemulihan,” kata juru bicara Nissan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Kekurangan chip akibat badai musim dingin serta kebakaran di pabrik pembuat chip Jepang telah merugikan industri otomotif global, puluhan ribu kendaraan dalam produksi yang hilang, dengan dampak terberat di Amerika Utara.
Baca juga: GM dan Ford pangkas produksi di Amerika Utara karena kekurangan chip
Kelangkaan chip juga merupakan akibat dari meningkatnya permintaan dari industri elektronik konsumen karena orang-orang bekerja dari rumah dan lebih banyak bermain video game selama krisis kesehatan. Sanksi terhadap perusahaan teknologi China juga berperan.
Banyak pabrik mobil Jepang akan tutup selama hampir dua minggu sebagai bagian dari liburan “Golden Week” yang dimulai pada akhir April. Dengan keputusan terbaru, pabrik Kyushu Nissan hanya akan beroperasi selama tujuh hari, kata sumber tersebut.
Nissan USA sebelumnya mengumumkan penyesuaian produksi untuk operasinya di Amerika Utara.
Baca juga: Nissan kembangkan teknologi e-POWER demi kurangi emisi CO2
Baca juga: Nissan akan rilis van kecil baru bertenaga listrik
Pewarta: A087
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link