Nissan dan Honda tingkatkan pengadaan baterai untuk EV

Jakarta (ANTARA) – Dua pembuat mobil Jepang yakni Nissan dan Honda meluncurkan langkah-langkah untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk meningkatkan pengadaan baterai bagi kendaraan listrik (EV).

Dilansir Kyodo, Kamis, Nissan Motor Co mengatakan akan mengakuisisi salah satu pemasok utamanya, karena produsen ingin mempercepat pengembangan kendaraan listrik.

Sementara Nissan telah mengumumkan akuisisi pembuat baterai lithium-ion Vehicle Energy Japan Inc., Honda Motor Co. mengatakan unitnya di China akan membentuk usaha patungan akhir bulan ini dengan pembuat mobil lokal untuk bersama-sama mendapatkan baterai EV.

Pengumuman dari kedua pabrikan tersebut datang menyusul banyak pembuat mobil di seluruh dunia memperluas upaya mereka untuk meluncurkan mobil listrik di tengah peraturan lingkungan dan emisi yang lebih ketat.

Nissan mengatakan akan mengakuisisi Vehicle Energy Japan dengan nilai yang tidak diungkapkan untuk mengamankan pasokan baterai yang stabil dan memfasilitasi pengembangan baterai generasi berikutnya.

Pembuat mobil itu mengatakan akan membeli 47 persen saham di Vehicle Energy yang dipegang oleh dana yang didukung negara INCJ Ltd., dan membeli lebih banyak saham yang akan dikeluarkan oleh pembuat baterai.

Vehicle Energy — yang berbasis di Hitachinaka, Prefektur Ibaraki — saat ini menyediakan baterai lithium-ion untuk kendaraan Nissan seperti mobil kompak andalannya, Note.

Dengan kesepakatan itu, Vehicle Energy akan menjadi anak perusahaan konsolidasi Nissan.

Sementara itu, Honda juga mengatakan sebuah usaha akan didirikan di Beijing akhir bulan ini dengan Dongfeng Motor Corp dan Guangzhou Automobile Group Co untuk pengadaan baterai EV.

Produsen mobil Jepang itu mengatakan akan memperkuat kemitraannya dengan raksasa baterai mobil China, Contemporary Amperex Technology Co., umumnya dikenal sebagai CATL, untuk memperkuat rantai pasokan baterainya.

Honda mengatakan bulan lalu bahwa bersama dengan LG Energy Solution Ltd., akan menghabiskan 4,4 miliar dolar AS untuk membangun pabrik baterai EV di Amerika Serikat.

Di sisi lain, Toyota Motor Corp mengatakan pada bulan yang sama akan menginvestasikan hingga 730 miliar yen di Amerika Serikat dan Jepang untuk meningkatkan kapasitas produksi baterainya.

Baca juga: Minat turun, Nissan setop penjualan March di Jepang

Baca juga: Nissan keluarkan Rogue Sport dari jalur produksi pada Desember

Baca juga: Nissan stop produksi kepala silinder untuk Renault mulai 2024

Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022

Credit: Source link