JawaPos.com – Kementerian Agama (Kemenag) ikut mendukung penandatanganan nota kesepahaman (MoU) upaya mengoptimalkan peran usaha kecil dan menengah (UKM) dalam memenuhi kebutuhan jamaah haji dan umrah. Hal itu disampaikan oleh Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi.
“Kami mendukung sepenuhnya agar pemenuhan berbagai kebutuhan jamaah haji dan umrah Indonesia di Arab Saudi dapat dipenuhi dari Indonesia dan oleh para pengusaha Indonesia,” tegas dia dalam keterangannya, Kamis (14/1).
Menurut Zainut, kebutuhan jamaah haji dan umrah Indonesia sangat besar. Pada kondisi normal sebelum pandemi misalnya, Indonesia mengirim 221 ribu jamaah haji dan sekitar satu juta jamaah umrah ke Arab Saudi dalam setiap tahunnya. Selain itu, ada ratusan ribu warga ekspatriat Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.
“Kondisi ini tentu diikuti adanya kebutuhan makanan dan minuman, serta sarana prasarana pendukung lainnya yang bercitarasa dan berasal dari Indonesia,” tuturnya.
Apalagi, dalam penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019M, jamaah Indonesia mendapat layanan makan sebanyak 75 kali selama di Arab Saudi. Jumlah ini terdiri atas 40 kali makan di Makkah, 1 kali makan di Bandara Jeddah, 18 kali makan di Madinah, 15 kali makan ketika di Arafah dan Mina, serta satu paket makan ketika di Muzdalifah.
Selain itu, jamaah juga mendapat tambahan konsumsi berupa snack untuk makan pagi di Makkah dan Madinah, serta satu paket kelengkapan konsumsi yang terdiri atas teh, kopi, saus, kecap, gelas dan sendok yang dikemas dalam kotak paket.
“Kemenag terus berupaya menyediakan menu nusantara. Sejak 2014, Kemenag telah mensyaratkan penggunaan produk-produk Indonesia, kepada seluruh penyedia layanan catering, baik di Makkah, Madinah, Armina maupun Bandara Jeddah. Produk itu antara lain berupa bahan baku, bumbu masak, teh dan kopi Indonesia, serta berbagai produk olahan daging, ayam, dan ikan,” jelasnya.
Upaya lain yang dilakukan Kemenag, kata Zainut, adalah menggelar pameran produk-produk makanan dan minuman Indonesia di Jeddah. Sejak 2017, pameran ini telah digelar sebanyak empat kali.
Ada tiga tujuan penyelenggaraan pameran. Pertama, memenuhi harapan jemaah agar makanan yang disediakan bercita rasa nusantara dengan penggunaan produk dan bumbu masak dari Indonesia. Kedua, mendukung program pemerintah dalam penggunaan produk Indonesia di seluruh unit pemerintahan.
“Ketiga, meningkatkan ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi. Untuk itu, kami sangat mendukung adanya nota kesepahaman ini, dan berharap dapat terimplementasi dengan baik dalam upaya memenuhi kebutuhan jemaah haji dan umrah Indonesia,” tandasnya.
Credit: Source link