JawaPos.com – Gitaris Padi, Satriyo Yudi Wahono atau akrap dipanggil Piyu, mengakui grup musik yang digawanginya memiliki gap yang sangat jauh dengan perkembangan media sosial dan dunia digital saat ini. Hal itu yang membuat Padi lumayan sulit untuk masuk ke ruang digital.
“Padi punya gap yang jauh sekali. Perkembangan sosial media dan digital sangat pesat sekali. Ketika kita tampil kembali sebagai Padi Reborn, itu sudah 7 tahun sampai satu dekade tidak berkarya apapun,” ucap Piyu dalam jumpa pers virtual.
Padi diketahui vakum cukup lama di industri musik karena satu dan lain hal. Vakumnya band yang terbentuk pada 1997 itu sempat membuat para personelnya merenggang. Setelah sekitar 7 tahun vakum, pada 2015 para personelnya bertemu untuk merencanakan aktif lagi di dunia musik. Butuh waktu sekitar 2 tahun bagi mereka buat benar-benar yakin comeback ke dunia musik. Dari 2015 sampai 2017.
Baca Juga: Hari Musik Nasional: Ada Gap Antar Musisi hingga Eksploitasi Digital
Akhirnya putuskan comeback, Padi lantas menyesuaikan namanya menjadi Padi Reborn. Menandai kemunculannya kembali ke pentas musik, ia merilis album studio keenam berjudul Indera Keenam. Padi Reborn pun eksis lagi manggung ke sejumlah daerah beberapa tahun terakhir. Bahkan Padi Reborn sempat dibuatkan mega konser oleh salah satu stasiun televisi swasta.
Sekalipun kesulitan untuk benar-benar masuk ke dunia digital yang kini mulai tampak menjanjikan bagi musisi dan konten kreator, Padi Reborn tetap berusaha menjangkau para penggemar lewat digital. Salah satunya lewat gelaran konser virtual.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link