indopos.co.id – Memiliki rumah idaman adalah impian semua orang. Tentu sang penghuni akan menjadi lebih nyaman dengan rumah yang diinginkan. Inilah yang dibangun pasangan Bram Simatupang, 35, dan Anastasya Gunawan yang tinggal di Sektor IX, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten.
Sejak awal, sang pemilik rumah sudah menginginkan arsitektur gaya Victorian. Dari sisi histori, gaya arsitektur ini dibangun pada masa Ratu Victoria, Kerajaan Inggris sekitar 1830. Meski demikian, konsep desain rumah itu masih ditemui sampai abad sekarang. Ini lantaran keunikan dan unsur klasik pada gaya Victorian banyak disukai sejumlah orang.
Rumah tersebut memiliki ciri khas yang memadukan gaya desain kontemporer-modern dan tradisional. Ciri fisiknya memiliki atap curam dan bertingkat yang menghadap ke berbagai arah.
Unsur-unsur dan sejarah itu yang coba diterapkan Bram dan istri ke dalam bangunan rumahnya. ”Dari awal insipirasi pembangunan rumah ke arah memori. Saat masih kecil, kita menonton film zaman dahulu (Kerajaan Inggris, Red). Salah satunya menara yang kita bangun di atas rumah. Ya ke arah gaya model kastil Eropa, cuman lebih kecil. Ini memori yang kita imajinasikan,” ujar Bram kepada indopos.co.id, akhir pekan lalu.
Luas tanah yang dimiliki sekitar 144 meter persergi (m2) atau 12×12 m2, sedangkan luas bangunan sekitar 300 m2 dengan tingkat tiga. Kenapa sampai luasnya 300 m2? ”Ini karena konsep bangunan Eropa zaman dulu. Konsep bagian atap itu dijadikan ruangan yang memiliki atap miring,” jelas Bram.
Untuk bagian eksterior seperti dinding, lebih banyak menggunakan batu alam. Di samping gaya klasik-natural, dengan batu alam, perawatan lebih minim lantaran tidak perlu mengecat ulang. Sementara untuk kayu, dipilih kayu jati yang kuat mengingat Indonesia merupakan daerah tropis.
Menurut Bram, arsitektur yang dibangun beserta ornamen dan perabotan lainnya mempunyai keterikatan emosional dengan masa lalu. Beberapa tema lebih menghidupkan memori-memori dulu seperti rumah kakeknya di Siantar, Sumatera Utara (Sumut).
”Bahkan barang-barang peninggalan masa lalu punya kakek, kita minta, misalnya telepon jadul pada 1960-1970-an, lalu kipas burung merak. Peninggalan lainnya ada pula panci, termos, dan petromax,” ujarnya sambil menunjukkan barang-barang tersebut.
Ciri khas nusantara juga ditonjolkan dengan memajang dan meletakkan sejumlah ornamen dan peralatan dari daerah lain seperti dari Jawa Tengah, D.I. Jogjakarta, Bali, dan sebagainya. ”Kita lebih menonjolkan vintage (orisinal atau keaslian barang, Red). Bahasanya jadul dan kita hidupkan ke dalam keadaan sekarang,” kata lulusan Universitas Indonesia (UI) itu.
Sejumlah peralatan jadul lainnya seperti Gramofon dari 1920 –mesin untuk mereproduksi suara dan musik yang direkam pada piringan hitam. ”Dulu kakek punya piringan hitam. Tapi kita nggak dapat barang itu dari kakek. Akhirnya kita beli di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta (pasar barang antik, Red),” ujar Bram.
Bingkai-bingkai yang dipajang juga dipilih yang vintage. Selain itu, Bram juga menerapkan gaya Rustic layaknya rumah di pedesaan. Ini karena kontek interiornya terkesan nature atau alami seperti penggunaan batang kayu, jendela kayu bekas, roda pedasi, dan sebagainya.
Sementara itu, dalam membangun rumah idaman, Bram tidak sendirian mencurahkan ide dan taste seninya. Namun juga ada sentuhan dari sang istri tercinta, Anastasya. ”Tentu ada acc (persetujuan, Red) istri,” tandas ayah dari Giana Aubriella, 4.
Bagi Bram, sisi perempuan beda lagi. Ada taste atau rasa tersendiri untuk merevisi ide suami. Saran istri itu biasanya warna cat. ”Dulu pernah kita gunakan warna cat grey navy, cuman istri melihat kurang cocok, yang cocok soft tissue,” ujarnya.
Selain itu, untuk ruang dapur lebih diserahkan ke istri. Ini termasuk dekorasi dan peralatan lainnya seperti kompor, kulkas, dan sebagainya. Selain dapur, dekorasi kamar anak juga istri yang handle. ”Istri tidak mau kelihatan klasik untuk kamar anak. Kita buat modern netral sesuai selera anak cewek,” tandasnya.
Sementara itu, untuk lebih lengkapnya bisa singgah ke alamat Instagram (IG) milik Bram di @casagiana. (mdo)
Credit: Source link