Bendera kebangsaan Palestina
Yerusalem, Jurnas.com – –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak bermain–main dengan api dengan mendukung skema Israel untuk mencaplok –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Tepi Barat demi membangun pemukiman ilegal.
Juru bicara Kepresidenan –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina, Nabil Abu Rudeineh melontarkan pernyataan tersebut setelah Perdana Menteri Israel, Netanyahu sedang berusaha mendapatkan persetujuan dari Presiden AS, Donald Trump untuk aneksasi wilayah pendudukan menjelang 17 September.
Hanya tiga hari sebelum jajak pendapat 9 April Israel, Netanyahu berjanji untuk mencaplok permukiman –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Tepi Barat jika ia memenangkan masa jabatan selanjutnya.
Abu Rudeineh menekankan,setiap keputusan yang memengaruhi hak–hak nasional –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina serta resolusi internasional akan dianggap tidak sah.
Pejabat itu lebih lanjut menggarisbawahi contoh–contoh dukungan Washington sebelumnya untuk Israel, termasuk mengakui Yerusalem yang diduduki al–Quds sebagai ibu kota Israel.
Selain itu, Trump juga mendukung Israel terkait masalah pengungsi –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina dan gaji tahanan serta martir di samping pemukim Israel.
Ia juga memperingatkan bahwa deklarasi dukungan AS untuk skema baru Israel akan memiliki implikasi serius.
“Langkah ini, jika diambil, akan menjadi … bermain dengan api,” kata pejabat –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina itu, menekankan bahwa stabilitas dan keamanan tidak dapat dibagi dan perdamaian tidak akan terjadi dengan harga berapa pun.
“Posisi Washington tidak akan menciptakan apa pun untuk rezim,” tambahnya.
Abu Rudeineh lebih lanjut menegaskan kembali tekad rakyat –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina untuk mempertahankan hak–hak nasional, sejarah, warisan dan situs suci mereka, tidak peduli berapa lama, dan menyatakan harapannya, keadilan dan legitimasi –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina pada akhirnya akan menang.
Sejak menjabat pada 2017, Trump telah menghujani Netanyahu dengan hadiah politik, termasuk mengakui Yerusalem al–Quds sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota yang diduduki serta memotong bantuan ke –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina dan menutup Kantor Organisasi Pembebasan –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina di Washington.
Sebelum pemilihan Israel pada April, Trump menandatangani sebuah dekrit yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki Suriah pada awal pertemuan dengan Netanyahu di Washington.
Didorong oleh dukungan habis–habisan presiden AS, pemerintah Tel Aviv dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan kegiatan pembangunan permukimannya di tanah–tanah yang diduduki dengan menentang Resolusi 2334 Dewan Keamanan PBB.
Permukiman yang dibangun di atas tanah yang diduduki adalah ilegal di bawah hukum internasional dan telah dipandang sebagai batu sandungan bagi penyelesaian masalah –decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina.
–align: right;”>–decoration:none;color:red;font–weight:bold”>Palestina sering menyerukan pembentukan negara berdaulat mereka di sepanjang garis pra–1967 dengan Yerusalem Timur al–Quds sebagai ibukotanya.––/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/share/clipdata_190813_163757_531.sdoc––>
TAGS : Palestina Pemukiman Ilegal Israel Tepi Barat –
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/57495/Palestina-Peringatkan-AS-Tak-Main-Api/