DENPASAR, BALIPOST.com – Pameran IKM Bali Bangkit yang di inisiasi oleh Dekranasda Provinsi Bali kembali digelar tahun 2023. Pembukaan Pameran IKM Bali Bangkit Tahap I Tahun 2023 dilakukan di Gedung Ksirarnawa, Art Centre Denpasar, Rabu (15/2). Pembukaan dimeriahkan dengan pagelaran Fashion Show oleh Designer Bali, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali, dan Dekranasda Kabupaten Jembrana.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster menyampaikan bahwa omset penjualan pada IKM Bali Bangkit Tahun 2021-2022 mencapai lebih dari Rp 51 miliar. Terkait IKM Bali Bangkit Tahun 2023 sendiri, Bunda Putri menyampaikan konsep pelaksanaanya akan sedikit berbeda.
IKM Bali Bangkit akan semakin selektif mengawal semua tenantnya agar hanya menjual produk lokal asli Bali. Dimana, kelestarian kain tenun Bali ini selalu menjadi perhatian Bunda Putri. Walaupun semakin banyak digunakan oleh masyarakat Bali, namun produksinya sebagian besar dilakukan bukan di Bali.
“Hasil survei UNHI dari produk endek yang ada di Bali hanya 13% nya saja yang di buat di Bali, berarti 87% dibuat di luar Bali. Ini sangat merugikan kita. Hal ini hanya akan berdampak buruk pada industri tenun di Bali. Pertama, industri tenun kita akan mati. Kedua, pasar kita akan dikuasai oleh orang luar dan ketiga uang kita akan keluar, yang untung orang di luar Bali,” tandas Bunda Putri.
Istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini menambahkan bahwa songket dan Endek Bali telah memiliki Hak Kekayaan Komunal yang dipegang oleh Pemprov Bali. Ini artinya Balu sudah memegang aturannya, sehingga jangan coba-coba mengambil motifnya dan ditenun di luar daerah. Menurutnya, hal tersebut dapat dituntut dan diadukan kepada Kehemkumham karena telah masuk ke dalam ranah pidana. “Mari kita jaga kebhinekaan, keragaman karya-karya nusantara,” tegas Putri Suastini Koster.
Terkait maraknya penggunaan kain songket bordir yang hanya menjiplak motif songket yang sudah ada, Bunda Putri meminta agar Kepala Perangkat Daerah dapat mengingatkan seluruh pegawainya. Ia juga meminta agar kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik khususnya di bidang kerajinan. “Kan lebih baik ketika ada kemajuan teknologi, buat motifnya sendiri sehingga seniman-senimannya akan muncul. bukan malah menjiplak motif yang sudah ada,” imbuhnya.
Dikatakan, Pemerintah Provinsi Bali tidak menutup diri terhadap perkembangan kerajinan nusantara. Bahkan Provinsi Bali berkeinginan menjadi sentra penjualan dari produk-produk tersebut. “Kalau industrinya di pusatkan di suatu tempat, daerah-daerah akan mati industri tenun dan kerajinannya. Tetapi kalau penjualan/pasarnya dipusatkan itu mereka akan hidup dan memajukan ekonomi para pengrajin,” jelas Bunda Putri.
Dengan dibangunnya Pusat Kebudayaan Bali (PKB), Bali diharapkan dapat menjadi superhub penjualan karya-karya kerajinan seluruh nusantara. Namun tetap mengutamakan karya Bali harus menjadi tuan di rumahnya sendiri.
Dalam Pembukaan Pameran IKM Bali Bangkit Tahap I Tahun 2023 ini juga dibacakan pemenang fashion show perangkat daerah terbaik Tahun 2022 yang diraih oleh Biro Umum dan Protokol Provinsi Bali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali serta Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Bali. Turut serta hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Jembrana, Nengah Tamba, seluruh Ketua Dekranasda kabupaten/kota se-Bali dan Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link