JawaPos.com–Dampak perubahan iklim kian nyata. Terlihat dari suhu panas di sejumlah negara hingga ancaman krisis pangan serta penyakit yang memicu ancaman pandemi.
Laporan jurnal internasional BMJ oleh peneliti Nick Stern dan Bob Ward dari Inggris menyebutkan, saat ini, manusia berada pada momen kritis dalam sejarah. Menghadapi krisis yang dipicu perubahan iklim dan degradasi lingkungan, serta Covid-19.
”Pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa rentan dan terbukanya dunia terhadap ancaman global. Efek dari penyakit dan tindakan yang telah diambil untuk mengendalikannya memiliki konsekuensi serius bagi kehidupan dan mata pencaharian. Selain korban sakit dan kematian yang tragis, ekonomi telah terpukul keras, terutama di negara-negara berkembang,” tulis penelitian itu.
Terinspirasi dari dampak perubahan iklim dan keseimbangan alam, kompetisi desain arsitektur dan desain interior terbesar di Asia, AYDA (Asia Young Designer Awards) ke-15 dengan tema Converge: Pushing The Reset Button, menggambarkan bagaimana rancangan arsitektur dan desain interior dapat mewujudkan hubungan kolaboratif antara manusia dengan alam agar bisa terus hidup berdampingan.
”Pandemi ternyata menimbulkan perbaikan kondisi bumi karena berkurangnya nitrogen dioksida atau polutan lingkungan di beberapa negara yang biasa ditimbulkan oleh aktivitas manusia. Akan tetapi dilema muncul. Sebab, meskipun kondisi bumi membaik, industri harus berhenti beroperasi akibat wabah penyakit yang tidak hanya berdampak bagi psikologis manusia tetapi juga pada stabilitas ekonomi,” kata General Manager Nippon Paint Indonesia Mark Liew kepada wartawan baru-baru ini.
Diikuti lebih dari 1.200 institusi pendidikan dan berhasil memperoleh lebih dari 41 ribu karya dan terus bertambah setiap tahun. AYDA juga bekerja sama dengan Harvard University Graduate School of Design. Pemenang utama di kompetisi AYDA Internasional akan mendapatkan kesempatan beasiswa untuk Design Discovery Program selama 3 minggu di Boston, Amerika Serikat.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link