MANGUPURA, BALIPOST.com – Masalah ketenagakerjaan, terutama sektor pariwisata, di Kabupaten Badung masih tinggi. Kondisi ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai setelah hampir dua tahun melanda.
Kepala Disprinaker Badung, Ida Bagus Oka Dirga saat dikonfirmasi Selasa (1/2) tak menampik hak tersebut. Namun demikian, pihaknya berharap tidak ada masalah lagi di dunia pariwisata, khususnya antara perusahaan dan karyawannya. “Kalau ada permasalah setidaknya diselesaikan secara kekeluargaan, karena kondisinya seperti ini, jadi hampir semua belum maksimal beroperasi, termasuk mempekerjakan karyawan,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah memahami kondisi yang terjadi dua tahun terakhir, sehingga mungkin perusahaan mengambil kebijakan-kebijakan. Namun, jangan sampai ada keributan yang mencederai dunia pariwisata.
Dia menjelaskan akan mengupayakan penyelesaian secara musyawarah di tingkat bipartite di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung. Pihak perusahaan juga harus mempertimbangkan segala aspek termasuk kondisi pariwisata yang sangat terdampak adanya COVID-19 .
Sementara itu, terpisah Ketua DPRD Badung Putu Parwata menegaskan akan berpihak kepada masyarakat dan adanya persoalan-persoalan yang terjadi di Kabupaten Badung. “Seyogyanya kita selesaikan bersama-sama. Kita juga memerlukan ekstra hati-hati dengan persoalan pemutusan hubungan kerja agar nanti tidak menjadi perselisihan yang besar,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, para pengusaha, manajemen serta para pekerja, agar bisa melakukan harmonisasi. “Meski ada hal pemutusan hubungan kerja kita harapkan manusiawi. Bagaimana selayaknya dan patut seperti masa kerja, pesangon dan lain sebagainya secara wajar. Sehingga kawan-kawan pekerja ini bisa kembali berusaha, walalupun tidak bekerja namun mereka bisa menjadi wirausaha dan memberikan tanggung jawab pada keluarganya,” paparnya. (Parwata/balipost)
Credit: Source link