JawaPos.com – Andrea Riseborough menjadi kejutan dalam pengumuman nominasi The Oscars 2023 pertengahan pekan lalu. Namanya masuk nominasi Aktris Terbaik lewat aktingnya di To Leslie. Hal itu pun membuat banyak penggemar film kebingungan. Sebab, To Leslie adalah proyek independen yang distribusinya terbatas.
Mengutip Variety, film besutan Michael Morris itu ditayangkan di festival-festival film Amerika Serikat. Pendapatannya bisa dibilang tak signifikan. Hingga kemarin (30/1), berdasar data Box Office Mojo, To Leslie baru mengantongi USD 27 ribu (Rp 404,1 juta).
Namun, bukan poin itu yang jadi masalah. Yang jadi perdebatan, kampanye nominasi –yang biasanya berupa banner For Your Consideration– Riseborough di-endorse kalangan elite Hollywood. Di antaranya, Zooey Deschanel, Alan Cumming, dan Edward Norton. Sebagian juga melakukan event skrining, seperti Charlize Theron, Jennifer Aniston, Courteney Cox, Amy Adams, dan Kate Winslet.
Endorsement itu juga dilakukan di media sosial, lalu di-regram di akun resmi film. Mereka mendorong pemilik hak voting di jajaran Academy of Motion Picture and Art Sciences (AMPAS) untuk mempertimbangkan Riseborough masuk nominasi. Meski demikian, kemarin unggahan endorsement itu telah dihapus dari akun To Leslie.
Gerakan ’’akar rumput’’ tersebut membantu Riseborough menembus nominasi Academy Awards.
Riseborough pun mengaku kaget saat namanya masuk nominasi. Dia mengatakan, hal itu mungkin karena dukungan penuh dari komunitas aktor-aktris.
’’Setiap tahun ada beberapa lampu sorot yang bersinar lebih terang ketimbang lainnya dan, bukannya aku bermaksud sinis, mungkin hal itu berhubungan dengan uang,’’ ujarnya, seperti dikutip Deadline.
Isu pun beredar. Tim To Leslie diduga melakukan lobi kepada pemilik hak voting. Jika terbukti, upaya itu jelas menyalahi aturan kampanye AMPAS, khususnya terkait referensi oleh nomine lain. Hal itu pun segera ditanggapi AMPAS. Sabtu (28/1), organisasi penggagas Oscars tersebut meninjau ulang nominasi Riseborough.
’’Sudah menjadi target Academy untuk memastikan kompetisi dilakukan secara adil dan etis. Kami berkomitmen memastikan proses penghargaan inklusif,’’ papar perwakilan AMPAS dalam pernyataan resmi.
Mereka menyatakan bakal mengecek kemungkinan kampanye pencalonan nomine yang menyalahi peraturan. ’’Perubahan aturan di era media sosial dan komunikasi digital juga akan dilakukan jika perlu,’’ tegasnya.
AMPAS menyatakan dukungannya pada pencalonan nomine via kampanye akar rumput. Namun, mereka menolak lobi dan endorsement yang didasari kepentingan film.
Credit: Source link