JawaPos.com – Sekrataris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi tudingan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais, lantaran partainya tidak memenuhi syarat menjadi peserta Pemilu 2024. Sebab, Amien Rais menuding terdapat permainan kekuasaan agar Partai Ummat tidak bisa menjadi peserta demokrasi.
Hasto membela Pemerintah yang dituding menjadi biang kerok gagalnya Partai Ummat menjadi peserta Pemilu 2024. Hasto pun menyinggung terbentuknya Partai Ummat, yang dinilai karena ketidakkompakan antara Amien Rais dengan Zulkifli Hasan.
“Maka apa yang disampaikan Pak Amien sama sekali tidak benar, tak ada permainan rezim. Yang ada ketidakkompakan antara Pak Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) dan Pak Amien Rais sehingga harus membuat partai sendiri (Partai Ummat),” kata Hasto kepada wartawan, Jumat (16/12).
“PAN ini kan tradisinya sangat lama. PAN lahir dari reformasi. Jadi kenapa (Amien) meninggalkan Partai Amanat Nasional?,” tambah Hasto.
Elite PDI Perjuangan ini menyarankan, sebaiknya Amien tidak berusaha menutupi ketidakmampuannya dengan menyalahkan Pemerintah.
“Ini karena ketidakkompakan. Jangan pemerintahnya yang disalahkan. Kemudian karena ketidakmampuan melakukan konsolidasi, jangan pemerintahnya yang disalahkan. Buktinya yang lain lolos,” tegas Hasto.
Sebelumnya, Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais telah menduga, partai yang digaunginya tidak akan lolos untuk mengikuti Pemilu 2024.
“Bahwa pada 14 Desember nanti, seluruh partai baru dan non-parlemen akan diloloskan oleh KPU, kecuali Partai Ummat,” kata Amien Rais, Selasa (13/12).
Menurut Amien, jika keputusan itu benar-benar terjadi, maka KPU sangat tidak adil dalam menentukan peserta Pemilu. Apalagi, sejumlah masyarakat sipil telah menemukan dugaan kecurangan pada verifikasi parpol yang diduga KPU berusaha meloloskan partai tertentu.
“Nampaknya atas perintah kekuatan yang besar, Partai Ummat menjadi partai satu-satunya yang disingkirkan sehingga tidak bisa mengikuti Pemilu 2024,” pungkas Amien Rais.
Editor : Eko D. Ryandi
Reporter : Muhammad Ridwan
Credit: Source link