Bantuan Turki untuk Inggris (foto: Middleeast)
Jakarta, Jurnas.com – Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, mengatakan bahwa Turki tidak mengalami gelombang kedua dari pandemi covid-19 dan masih menghadapi dampak fase pertama.
Sebanyak 1.386 pasien pulih dari COVID-19 selama 24 jam terakhir, menjadikan penghitungan menjadi 164.234, Fahrettin Koca mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan komite ilmiah di ibukota Ankara.
“Penyebaran virus tidak melambat, tidak ada bukti ilmiah bahwa itu menjadi kurang kuat,” kata Koca seperti dikutip Middlleeast, Kamis (25/06).
“Rata-rata usia kematian terkait virus korona meningkat dari 71 menjadi 74,” tambahnya.
Turki melaporkan 24 kematian COVID-19 baru dalam satu hari terakhir, sehingga jumlah kematian menjadi 5.025, menurut menteri.
Petugas kesehatan negara itu melakukan 53.486 tes untuk virus selama 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah total menjadi lebih dari 3,08 juta. Jumlah total kasus virus corona secara nasional hingga saat ini mencapai 191.657, dengan 1.492 infeksi baru dilaporkan.
Sebanyak 914 pasien tetap berada di unit perawatan intensif di seluruh negeri.
Koca telah berulang kali menekankan pentingnya menjaga jarak sosial dan penggunaan topeng, dan menyarankan perawatan ekstra selama musim panas.
Sejak pertama kali muncul di Cina Desember lalu, coronavirus novel telah menyebar ke setidaknya 188 negara dan wilayah. AS, Brasil, dan Rusia saat ini merupakan negara yang paling terpukul di dunia.
Pandemi telah menewaskan hampir 478.300 orang di seluruh dunia, dengan lebih dari 9,29 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 4,66 juta pemulihan, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins AS.
TAGS : Wabah Covid-19 Pemerintah Turki
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/74320/Pasien-Sembuh-Covid-19-Turki-Alami-Kenaikan/