JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pembukaan Bandar Udara Internasional Juanda (Bandara Juanda), Jawa Timur, bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) akan dilakukan secara bertahap. Hal tersebut guna menghindari risiko peningkatan atau penyebaran Covid-19.
“Secara umum kesiapan Bandara Juanda dan tempat karantina sudah baik, tetapi saya minta pembukaan bandara ini dilakukan secara bertahap seperti misalnya setiap seminggu sekali ada evaluasi, ada learning process,” kata Luhut dalam keterangannya, Sabtu (1/1).
Luhut menjelaskan, untuk tahap awal, Bandara Juanda dapat menerima 3 penerbangan internasional per minggunya dan hanya untuk PMI (Pekerja Migran Indonesia). Sementara itu, evaluasi dilakukan setiap satu minggu. Jika hasilnya baik, maka tidak menutup kemungkinan adanya penambahan jumlah penerbangannya.
“Saya minta Kemenhub, Kemenkes, Pangdam Brawijaya, Kapolda Jatim, dan AP1 memantau dan melakukan evaluasi terus-menerus proses dan alur kedatangan PPLN di Bandara Juanda,” tuturnya.
Untuk alur kedatangan, Luhut memaparkan, ada tiga hal yang menjadi perhatian yakni Alur Proses Kedatangan PPLN supaya tidak terjadi penumpukan, penambahan personel untuk setiap alur serta integrasi data dengan Kementerian Perhubungan.
“Alur bandara ada beberapa titik menjadi perhatian kita, jangan sampai ini menjadi penumpukkan,” ucapnya.
Luhut menyebut telah meminta BNPB, Gubernur Jatim, Pangdam Brawijaya, Kapolda Jatim, dan PHRI memastikan proses karantina berjalan dengan lancar. “Saya minta pengawasan dilakukan secara ketat sehingga tidak ada kebocoran. Selain itu pastikan segala kebutuhan logistik wisma karantina dapat dipenuhi dan anggarannya tersedia,” ungkapnya.
Terkait akan diberlakukannya kebijakan ini, kata Luhut, Ia menekankan agar semua pekerja dari bandara hingga di tempat karantina untuk diberikan proteksi yang memadai dan dilakukan tes secara rutin.
“Dengan persiapan yang baik, Menko Luhut yakin proses penerimaan PPLN di Bandara Juanda akan lebih baik,” pungkasnya.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link